Renungan Harian MINGGU, 05 JANUARI 2020, Bacaan Liturgi Hari Raya Penampakan Tuhan Bacaan Injil Mat 2:1-12

Bacaan Liturgi 05 Januari 2020

Hari Raya Penampakan Tuhan
Bacaan Pertama

Yes 60:1-6


Kemuliaan Tuhan terbit atasmu.

Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah kata nabi kepada Yerusalem:
Bangkitlah, menjadi teranglah, 
sebab terangmu datang, 
dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.
Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, 
dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; 
tetapi terang Tuhan terbit atasmu, 
dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, 
dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling!
Mereka semua datang berhimpun kepadamu; 
anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, 
dan anak-anakmu perempuan digendong.
Melihat itu, engkau akan heran dan berseri-seri, 
engkau akan tercengang dan berbesar hati, 
sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, 
dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.
Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, 
unta-unta muda dari Midian dan Efa. 
Mereka semua akan datang dari Syeba, 
akan membawa emas dan kemenyan, 
serta memberitakan perbuatan-perbuatan masyhur Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan!

Bacaan Kedua

Ef 3:2-3a.5-6


Rahasia Kristus kini telah diwahyukan, 
dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian.
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:
Saudara-saudara,
kamu telah mendengar 
tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah
yang dipercayakan kepadaku demi kamu,
yaitu bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu.
Pada zaman angkatan-angkatan dahulu 
rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, 
tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh 
kepada para rasul dan para nabi-Nya yang kudus.
Berkat pewartaan Injil,
orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris,
menjadi anggota-anggota tubuh 
dan peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan!

Bacaan Injil

Mat 2:1-12

Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada zaman pemerintahan Raja Herodes,
sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, 
datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem.
Mereka bertanya-tanya,
"Di manakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? 
Kami telah melihat bintang-Nya di Timur 
dan kami datang untuk menyembah Dia."
Mendengar hal itu, 
terkejutlah raja Herodes beserta seluruh Yerusalem.
Maka dikumpulkannya 
semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, 
lalu dimintanya keterangan dari mereka, 
di mana Mesias akan dilahirkan.
Mereka berkata kepadanya,
"Di Betlehem di tanah Yudea, 
karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi:
Dan engkau, Betlehem di tanah Yehuda, 
engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil 
di antara mereka yang memerintah Yehuda, 
karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, 
yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu 
dan dengan teliti bertanya kepada mereka
kapan bintang itu nampak.
Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya,
"Pergilah,
dan selidikilah dengan seksama hal-ikhwal Anak itu!
Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, 
kabarkanlah kepadaku,
supaya aku pun datang menyembah Dia."
Setelah mendengar kata-kata raja Herodes, 
berangkatlah para majus itu.
Dan lihatlah, 
bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka 
hingga tiba dan berhenti di atas tempat
di mana Anak itu berada.
Melihat bintang itu,
sangat bersukacitalah mereka.
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu,
dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya.
Lalu mereka sujud menyembah Dia. 
Mereka pun membuka tempat harta bendanya 
dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu,
yaitu emas, kemenyan dan mur.
Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi
supaya jangan kembali kepada Herodes, 
mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain.

Demikianlah Injil Tuhan!

RENUNGAN SINGKAT:

"KESELAMATAN UNTUK SEMUA ORANG."


Hari ini kita rayakan Hari Raya Penampakan Tuhan. Hari Raya Penampakan Tuhan mengajak kita merefleksikan beberapa poin penting dalam perjalanan iman kita.
1) Sukacita kelahiran Mesias, sang penyelamat, Allah yang menjadi manusia, bukan hanya mendatangkan sukacita buat bangsa terpilih, atau buat kita; tapi juga buat bangsa bangsa lain, buat orang lain juga. Tiga Raja mewakili bangsa bangsa lain, yang juga merasakan sukacita karena Allah yang menjadi manusia. Itulah yang harus terjadi saat Allah menjadi manusia yaitu Sukacita yang besar karena Keselamatan yang akan terjadi dimana diperuntukan buat semua orang.

2) Tuhan selalu menunjukan jalan buat mereka yang mau mencari Dia. Bintang yang menjadi penunjuk jalan buat tiga Raja adalah lambang kehadiran Allah yang Imanuel itu. Kita terus disinari oleh bintang Nya lewat pelbagai bentuk, disamping itu kita juga diundang untuk menjadi bintang buat orang lain yang bisa membawa orang datang pada Tuhan.


3) Tiga Raja mempersembahkan sesuatu yang luar biasa dalam bentuk emas, kemenyan dan mur. Kita juga diundang untuk bisa juga mempersembahkan sesuatu yang istimewa buat Tuhan. Persembahkanlah diri kita dan cinta kita pada Tuhan lewat sikap kasih kita.


Saudara dan saudariku, Inkarnasi dan Penampakan Tuhan hendaknya semakin membuat kita bersukacita dalam menjadi anak anak Tuhan dan dalam menjalankan ajaran ajaranNya karena keyakinan dan iman bahwa keselamatan yang datang dari Tuhan diperuntukkan buat semua orang. Semoga Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.


*DOA:*

Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami untuk selalu mengenal bintangMu, dan selalu berusaha menjadi bintangMu buat 

orang lain. Amin.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita

✝✝✝


Selamat Hari Raya Penampakan Tuhan buat kita semua!
Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,
RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.

======================================

*Selamat pagi saudara*⭐
Hari ini Minggu, 5 Januari 2020.
Hari Raya Penampakan Tuhan
Hari Anak Misioner Sedunia


*Mari Berdoa*⭐
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Engkau menampakkan Putra-Mu kepada para bangsa dengan bimbingan bintang. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.


*Bacaan Kitab Suci*
1. Yes. 60:1-6
2.Ef. 3:2-3a,5-6
3.Mat. 2:1-12
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)


*Memahami Injil*⭐
Sesudah Yesus dilahirkan di Bethlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: 
1.Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? 
2.Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia. (Orang Majus dari Timur adalah Para cendekiawan di bidang perbintangan dari Persia, setelah melihat  Bintang Timur, mereka segera melakukan perjalanan menuju Yudea. Saat di Yerusalem Bintang Timur itu tidak tampak, sehingga mereka bertanya kepada Herodes: Dimana Dia, raja orang Yahudi yang baru di lahirkan itu berada?

Bila kita perhatikan pada saat Yesus lahir, pertama-tama para gembala, orang Yahudi, yang datang menyembah; sekarang di tampilkan orang-orang Majus dari Persia, bukan Yahudi, juga datang menyembah Yesus. Para Majus dari Timur adalah simbol dari bangsa seluruh dunia yang datang menyembah Yesus. )


Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. (Herodes ketika mendengar bahwa ada kelahiran raja orang Yahudi, sedang ia saat itu yang menduduki posisi sebagai raja, segera kekuatiran menguasai dirinya. Herodes mengumpulkan para imam dan ahli Taurat untuk di minta keterangan tentang dimana Mesias di lahirkan.)

Mereka berkata kepadanya: "Di Bethlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Bethlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." (Mereka menjawab: Mesias akan lahir di Bethlehem, menurut nubuat nabi Yesaya.)

Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu tampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Bethlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan saksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia. (Herodes semakin kuatir setelah mendengar keterangan para imam dan ahli Taurat, merasa posisinya sebagai raja terancam. Ia secara diam-diam menyelidik berita itu, dengan bertanya: Kapan Bintang Timur itu mulai timbul? Artinya: Kapan Mesias itu lahir? Herodes dengan bertopeng manis, mempersilahkan orang Majus ke Bethlehem menyembah bayi itu dan berpesan setelahnya diharapkan mereka kembali kepadanya untuk memberi tahu lokasi bayi itu, sebab dia juga ingin datang menyembahnya.)

Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. (Segera setelah orang Majus meninggalkan istana Herodes, Bintang Timur muncul kembali dan menuntun mereka hingga sampai pada rumah di mana Bayi Yesus tinggal. Mereka masuk dan sujud menyembah Bayi Yesus.
Pada saat Yesus lahir ternyata orang-orang bukan Yahudi pun juga telah datang menyembah Yesus.
Bintang Timur yang sebenarnya adalah simbol dari diri Yesus sendiri, ternyata yang menuntun orang-orang dari luar bangsa Yahudi untuk menyembah Yesus.)


Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur. (Saat mereka menyembah Yesus, mereka juga mempersembahkan:
1.Emas, simbol dari: Mengakui Yesus sebagai raja agung, sebagai pemimpin.
2.Kemenyan, simbol dari: Mengakui Yesus adalah imam agung, pengantara Allah dan manusia.
3.Mur, simbol dari: Mengakui Kematian Yesus, yang mendamaikan dosa manusia.)


Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. (Setelah menyembah Bayi Yesus, para Majus di ingatkan lewat mimpi oleh malaikat, agar tidak kembali ke istana Herodes dan melewati jalan lain. )

Merenungkan⭐
⭐Hari ini Yesus di tampakkan kepada segala bangsa, sehingga para bangsa bisa datang untuk menyembah Yesus.

⭐Para bangsa yang berkumpul mengimani Yesus, sebagaimana Yesus di baptis di sungai Yordan; demikian juga mereka akan di baptis dengan kuasa Roh Kudus untuk penghapusan dosa.
⭐Ini berarti para bangsa di satukan dengan Yesus di dalam satu kawanan penggembalaan. Dimana Yesus adalah mempelai laki-laki dan para bangsa yang percaya kepada Yesus sebagai mempelai wanita. Sehingga Gereja adalah pesta pernikahan, pesta persatuan kasih antara Allah dan manusia.
⭐Sebagaimana pada perjamuan kawin di Kana; air di ubah menjadi anggur. Demikian juga lewat pesta perkawinan ini manusia oleh Allah drajatnya di ilahikan.
⭐Untuk itu, kita harus meneladan para Majus dari Timur:
1.Datang kepada Yesus.
2.Menyembah Dia.
3.Mempersembahkan Emas, mengakui Yesus sebagai Raja yang Sabda-Nya kita hayati.
4.Mempersembahkan dupa, mengakui Yesus, sebagai imam yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia.
5.Mempersembahkan mur, mengakui lewat wafat-Nya, Dia menyelamatkan kita dari kematian.

⭐Bagaimana dengan saya?

Doa Permohonan⭐
Tuhan Yesus, lewat bintang Engkau memanggil para Majus menyembah-Mu. Kami mohon bagi mereka yang ada dalam dosa berat, sudilah Engkau memanggil untuk hidup dalam pertobatan dan boleh mengalami persatuan kasih dengan-Mu. Kami mohon....


Hening⭐
( Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)


Doa Penutup⭐
Tuhan, hari ini banyak orang lari berderap-derap, sambil gembira dan mewartakan damai; sebab Tuhan penyelamat telah menyatakan diri-Nya kepada seluruh dunia, menandakan keselamatan bagi seluruh dunia telah tiba.  Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan sertamu – dan sertamu juga.
Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.

Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin
⭐✝⭐
曆曆曆

Teriring doa dari Karmel


======================================

Minggu, 05 Januari 2020
HR. Penampakan Tuhan
Hari Anak Misioner Sedunia
¤ Yes. 60:1-6
¤ Mzm. 72:1-2.7-8.10-11.12-13
¤ Ef. 3:2-3a.5-6
¤ Mat. 2:1-12
"Lumen Gentium"
~ Cahaya Para Bangsa ~
   CahayaNya menyatukan para gembala yang bersahaja dengan para majus yang bijaksana. KasihNya mengajak orang yang jauh menjadi dekat, untuk sama-sama datang dan bersembah sujud kepadaNya.
   Inilah salah satu karakter ilahi dari pribadi Yesus yang kehadiranNya selalu mencerahkan, meneduhkan dan menghangatkan.
   Hari ini Gereja merayakan hari raya Penampakan Tuhan. Kata “Penampakan Tuhan” berasal dari bahasa Yunani, 'theophaneia' (Ind: teofani) atau alternatifnya, 'epiphaneia'(Yun) atau epifani yang secara harafiah berarti 'penampakan yang mencolok'. Dalam hal ini Yesus menampakkan diriNya kepada umat manusia melalui sebuah tanda yaitu 'bintang abadi' ~ 'stella aeterna'.
   Jadi, hari raya Penampakan Tuhan (Epifani) ini dimaksudkan untuk merayakan penyataan (penampakan) martabat Ilahi dari Allah Putra dalam diri Yesus dalam peristiwa-peristiwa hidup-Nya sebelum kebangkitan. Untuk mengerti hal ini, maka kita perlu memahami dan mengerti “momen penampakan” yang menyatakan martabat ilahi Yesus.
   Dulu hari raya Epifani dikenal sebagai pesta Tiga Raja yang dikenal nama ketiga raja tersebut Gaspar, Melkhior dan Baltazar; sekarang kita sebut sebagai hari raya Penampakan Tuhan.
   Adapun pesan dan makna rohani pada hari raya Penampakan Tuhan bersama orang-orang Majus ini,  mengajak kita untuk belajar menjadi “Lumen Gentium” dan "Stella Aeterna" ~ 'Bintang Abadi' ~ yakni "bintang-bintang kecil" bagi dunia dengan tiga pola dasar, antara lain:
1. Mencari
   “Dimanakah Raja orang Yahudi yang baru lahir?” Ini adalah pertanyaan tiga orang majus dalam upaya mencari Tuhan. Mereka pergi dari Timur ke Yerusalem dengan bimbingan bintangNya dari Timur. Dalam upaya pencarian, mereka juga banyak mengalami cobaan dan kelelahan.
   Pada dasarnya di dalam hati kita sudah ada benih ilahi dan kita punya orientasi hidup yang jelas yaitu kepada Tuhan. Maka pertanyaan para sarjana dari Timur ini juga berguna untuk menuntun kita berjalan menuju kepada Yesus. Percayalah, orang yang tulus mencari Yesus, maka Ia akan menyingkapkan diriNya seperti kepada para sarjana ini. Ia tidak akan menunjukkan diriNya kepada orang yang jahat seperti Herodes, para imam kepala dan ahli Taurat. Karena mereka hanya belajar tentang Yesus tetapi tidak tinggal bersama Yesus. Itulah sebabnya mengapa dalam pencarian ini mereka juga banyak mengalami cobaan dan kelelahan.
   Di sinilah kita diajak untuk selalu tegar dan tetap berbagi sinar kasih bagi banyak orang dan menggunakan keahlian / talenta sebagai sarana untuk terus mencari Tuhan; walau kadang kita "lelah" karena dilukai, dijatuhkan, dikorbankan dan dikambinghitamkan.
2. Menemukan
   Tuhan membimbing kita untuk menemukan Yesus sesuai dengan keadaan dan cara pikir kita, seperti para gembala melalui malaikat dan para sarjana dari Timur melalui bintang dan bahkan melalui orang yang bermaksud jahat (Herodes). Kebersihan hati dari dosa membuat kita mengenal bimbingan Tuhan itu.
   Berkat bimbingan bintangNya dari Timur, akhirnya mereka menemukan Yesus bersama Yusuf dan Maria ibuNya.
   Di sinilah kita diajak untuk mengesampingkan semua hal lain demi berjumpa dengan Dia dan membiarkan tangan-Nya membimbing kita menuju perjumpaan sejati dengan kehadiran-Nya yang ilahi.
3. Menyembah
   Setelah menemukan Yesus, mereka menyembah-Nya dengan mengakui Ia sebagai Juru Selamat yang disimbolkan dengan mempersembahkan Emas, Kemanyan, dan Mur.
   Persembahan yang dibawa oleh ketiga orang majus itu adalah simbol bagi misi dan karakter penyelamat Yesus Kristus:
¤ Emas logam paling berharga. Artinya Yesus lahir sebagai Raja. Dialah Raja segala Raja. 
Ia adalah raja “yang memimpin” dan memerintah dengan kasih.
》melambangkan pengakuan mereka bahwa Yesus Kristus merupakan hadiah yang sangat mahal dari Allah untuk manusia. 
¤ Kemenyan dipakai dalam upacara peribadatan. Imam selalu menggunakannya untuk mendupai altar dan persembahan. Ia adalah imam "yang menguduskan”.
》melambangkan Imamat Yesus Kristus yang datang ke dunia untuk mempersembahkan seluruh hidup-Nya bagi kemuliaan Allah Bapa dan keselamatan umat manusia. 
¤ Mur (getah dari pohon mor yang baunya wangi) yang digunakan untuk mengurapi tubuh orang yang sudah meninggal / balsam makam.
Ia adalah nabi “yang mewartakan”
》melambangkan Yesus datang ke dunia; Ia hidup dan wafat bagi manusia; menyimbolkan kematian Yesus yang merupakan jalan untuk menebus dosa umat manusia.
   Di sinilah kita diajak untuk mengikuti jejak para majus dari Timur yang mempercayakan hidup mereka kepada Yesus Kristus. Hal itu dapat kita lakukan dalam keikutsertaan kita dalam Perayaan Ekaristi, doa, karya dan Adorasi Ekaristi Abadi setiap hari.
   Saudaraku, kita yang disimbolkan oleh tiga sarjana dari Timur, dipanggil untuk mencari, menemukan dan menyembah Yesus yang baru lahir dan yang akan memimpin umat manusia menuju keselamatan. Marilah kita jadikan hidup kita selalu bercahaya yang memiliki semangat menjadi misionaris, pembawa kasihMu bagi sesama yang lain.
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga. Amin.

======================================

Mat 2:1-12 ~ Minggu
"Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu?"
Berani bertanya dan terus mencari dengan penuh semangat untuk menemukan kebenaran dan menjadi terang yang menyukakan sesama seperti orang-orang Majus dari Timur, sepatutnya kita teladani. Menjadi terang yang mengusir kegelapan, keterpecahan, kemudian mempersatukan dalam damai-Nya, bukanlah perkara yang mudah. Inilah tantangan berat bagi kita sebagai insan beriman.
Saudaraku, apa yang sudah Anda upayakan agar makin banyak orang bertemu dengan TERANG TUHAN?
JLU.

DOA:
Ya Yesus yang menampakkan diri dalam kesederhanaan, jadikan aku pribadi yang mau menjadi pembawa kabar baik bagi banyak orang. Jadikan aku pribadi yang gembira agar Engkau makin dikenal saudara-saudari di dekatku. Amin.

======================================


PERSEMBAHAN BAGI TUHAN
( Matius 2 : 1-12 )
Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia sudah dinubuatkan jauh sebelum waktunya. Salah satu nabi PL yang menubuatkannya adalah Mikha ( Mik 5:1 ). Nubuat itulah yang melatarbelakangi perjalanan orang-orang Majus ke Yerusalem untuk bertemu dengan Raja Yahudi yang baru lahir
Orang-orang Majus itu berasal dari negeri yang jauh (di sekitar teluk Persia, negara Iran sekarang), dari bangsa Media yang tidak mengenal Allah. Mereka merupakan kaum filsuf dan astronom yang mempelajari ilmu alam dan perbintangan.
Maka dengan tuntunan Allah melalui sebuah bintang, mereka pun berjumpa dengan Yesus. Tentu saja mereka bersukacita atas keberhasilan pencarian mereka karena mereka tahu siapa Pribadi yang mereka temui saat itu.
Maka respons terpantas yang mereka harus lakukan adalah menyembah Yesus serta memberikan persembahan emas,  kemenyan ( dupa ) & mur.
Dalam tradisi Gereja awal, emas dihubungkan dengan kedudukan mulia Yesus sebagai raja
Dupa ( kemenyan ) dengan martabat ilahinya
Mur dengan wafatnya sebagai manusia nanti. ( Mur dipakai dalam merawat jenazah sebelum dikuburkan )
Persembahan itu menandai terjalinnya hubungan antara orang-orang yang bukan dari kalangan Yahudi dengan pemimpin umat Tuhan yang baru lahir ini. Iman dan berkatnya mengatasi ikatan-ikatan bangsa dan kedaerahan.
Berbeda dengan sikap semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi. Padahal mereka mengetahui nubuat yang sama seperti yang diketahui oleh orang-orang Majus, tetapi mereka tidak memberikan tanggapan yang memadai
Yang menarik, Raja Herodes justru menunjukkan bahwa dia percaya pada berita kelahiran Mesias yang disampaikan oleh orang-orang Majus tersebut. Walaupun kalau kita telisik lebih jauh, nyata kemudian bahwa tanggapan itu lahir dari motivasi yang salah.
Pada perayaan Hari Raya Penampakan Tuhan kita mensyukuri saat-saat Dia membiarkan diri terlihat oleh orang-orang yang tidak atau belum melihat-Nya. Para majus bersuka cita karena dapat melihat Tuhan sungguh ada di dalam kehidupan manusia
Dan sukacita seperti ini boleh juga ikut kita nikmati.

======================================


MINGGU, 05 JANUARI 2020

Bacaan Liturgi
Hari Raya Penampakan Tuhan
Bacaan Injil
Mat 2:1-12

Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada zaman pemerintahan Raja Herodes,
sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, 
datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem.
Mereka bertanya-tanya,
"Di manakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? 
Kami telah melihat bintang-Nya di Timur 
dan kami datang untuk menyembah Dia."
Mendengar hal itu, 
terkejutlah raja Herodes beserta seluruh Yerusalem.
Maka dikumpulkannya 
semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, 
lalu dimintanya keterangan dari mereka, 
di mana Mesias akan dilahirkan.
Mereka berkata kepadanya,
"Di Betlehem di tanah Yudea, 
karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi:
Dan engkau, Betlehem di tanah Yehuda, 
engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil 
di antara mereka yang memerintah Yehuda, 
karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, 
yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu 
dan dengan teliti bertanya kepada mereka
kapan bintang itu nampak.
Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya,
"Pergilah,
dan selidikilah dengan seksama hal-ikhwal Anak itu!
Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, 
kabarkanlah kepadaku,
supaya aku pun datang menyembah Dia."
Setelah mendengar kata-kata raja Herodes, 
berangkatlah para majus itu.
Dan lihatlah, 
bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka 
hingga tiba dan berhenti di atas tempat
di mana Anak itu berada.
Melihat bintang itu,
sangat bersukacitalah mereka.
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu,
dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya.
Lalu mereka sujud menyembah Dia. 
Mereka pun membuka tempat harta bendanya 
dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu,
yaitu emas, kemenyan dan mur.
Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi
supaya jangan kembali kepada Herodes, 
mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain.
Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI Minggu, 05 Januari 2020 
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Pandanglah Dan Ikutilah Bintang Tuhan Maka Kita Akan Menemukan Kristus!
Matius 2: 1-12

Saudara-saudari... Hari ini kita rayakan Pesta Penampakan Tuhan kepada ketiga Orang Majus. Dari hasil permenungan, saya melihat ada tiga macam sikap manusia dalam menyambut kelahiran Yesus Kristus:
1) Bagi mereka yang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus, seperti Maria, Yoseph, para gembala, para malaikat, Simeon, kelahiran Yesus disambut dengan puji-pujian. Mereka sudah mengalami Allah secara pribadi, karena itu di saat Yesus lahir, mereka selalu memuji dan mewartakan Tuhan lewat cara hidupnya: rendah hati, teguh dalam iman, sabar dalam penderitaan dan selalu bergantung pada kuasa Tuhan. Mereka selalu prioritaskan Tuhan dalam hidupnya. 

Di zaman kita sekarang, banyak orang yang sudah alami Allah. Karena pengalaman itu, ada yang tinggalkan kekayaan duniawi dan melayani Allah dengan melayani orang miskin dan orang sakit. Mereka menanggapi kelahiran Kristus dengan penuh sukacita dan wujudkan sukacita mereka dengan melayani sesama. Barangsiapa yang sudah mengalami Allah akan selalu tergerak hatinya untuk melayani Allah lewat melayani sesame tanpa memperhitungkan untung rugi. Bagi mereka dengan melayani sesama, mereka sudah alami kebahagiaan dan kepuasan rohani.


2) Bagi mereka yang belum mengalami Allah secara pribadi, tetapi selalu punya kerinduan yang sangat tinggi untuk bertemu dan mengalamiNya. Ketiga orang Majus dalam ceritera Injil hari ini adalah symbol dari mereka yang selalu mencari Tuhan dalam hidupnya. Mereka tinggalkan status/kekayaan/kedudukan dan mau bertemu dan alami Tuhan secara langsung. Karena kerinduan untuk mengalami Tuhan sangat tinggi, maka mereka korbankan waktu, tenaga dan pikiran dengan membaca buku rohani, menonton video tentang kehidupan Yesus Kristus, mengikuti retreat/rekoleksi, mengikuti misa dan kegiatan rohani serta karya karitatip. 

Ketiga Orang Majus dalam ceritera Injil hari ini mengikuti Bintang yang menghantar mereka ke Kandang Natal di mana Yesus lahir. Mereka berjalan berhari-hari mencari Tuhan. Mata hati mereka selalu melihat ke atas memohon petunjuk dari Tuhan; cahaya Tuhan lewat Bintang menuntun hati dan pikiran mereka menuju tempat kediaman Tuhan. Kerinduan dan usaha mereka berhasil. Mereka menemukan Tuhan di kandang Natal. Jadi barangsiapa yang selalu terbuka hatinya dan selalu memandang ke atas, memandang kemulian Tuhan pasti akan selalu menemukan Tuhan dan mendapat peneguhan daripadaNya.


3) Sikap ketiga adalah sikap yang ditunjukan oleh Herodes. Herodes adalah simbol dari mereka-mereka yang pura-pura mau memuji dan menyembah Tuhan, tetapi sebenarnya ada ketakutan dan kecemasan dalam diri akan kehilangan kekuasaan. Karena ketakutan akan kehilangan kekuasaan, maka muncullah dalam pikiran dan hati mereka untuk membinasakan Yesus Kristus atau orang yang punya kemampuan dan kuasa untuk memimpin. Kelahiran Yesus Kristus sungguh mengganggu kenyamanan hidup Herodes. Untuk menghilangkan rasa takut dan cemas akan kehilangan kuasa dan statusnya sebagai Raja atau pemimpin, maka Herodes memanfaatkan segala cara untuk membunuh Yesus Kristus, yang mau menjadi raja itu. 

Pada Zaman kita, masih banyak orang yang memiliki sikap seperti Herodes. Sikap pura-pura, tidak mau menerima kelebihan sesama, sikap mau main kuasa, sombong, tidak mau menerima kenyataan; menggunakan segala cara untuk menghancurkan orang yang punya kemauan baik untuk melayani sesama.
Orang-orang seperti Herodes ini senang memanggil nama Tuhan, tetapi intensinya bukan memuji dan memuliakan Tuhan, tetapi mau menghancurkan Tuhan yang hidup dalam diri orang-orang yang tidak bersalah. Orang-orang macam ini perlu didoakan agar bertobat dan kembali ke jalan yang benar.


Saudara-saudari... Marilah kita bertanya diri: kita masuk dalam kelompok yang mana? Kelompok yang sudah dipenuhi Roh Kudus atau kelompok yang selalu punya kerinduan untuk bertemu Tuhan atau kelompok yang pura-pura mau memuji dan menyembah Tuhan, tetapi sesungguhnya punya rasa takut dan cemas akan kehilangan status dan menggunakan segala cara untuk menghancurkan Tuhan dalam diri orang tidak bersalah?

Sebagai murid-murid Yesus, marilah kita mencari dan menyembah Tuhan dengan sepenuh hati; ikutilah Bintang, inspirasi dan bimbingan Tuhan, yang menunjukkan arah ke tempat di mana Tuhan berada. Ketuklah pintu hatinya setiap hari agar Rahmat dan BerkatNya selalu dicurahkan-Nya kepada kita.

Semoga lewat perayaan hari Minggu ini, bersama ketiga orang Majus, kita boleh bertemu, alami dan rasakan kehadiran Tuhan dalam hati kita.
 
Kita memohon Bunda Maria untuk memndoakan kita. Amin.

======================================

KOTBAH MINGGU PESTA PENAMPAKAN TUHAN. MINGGU, 05 JANUARI 2020. BACAAN: Yes.60:1-6. Ef.3:3-3a.5-6. Mat. 2:1-12.
OLEH : RD. JOHN KOTA SANDO


Paus Fransiskus dalam refleksinya tentang Natal mengatakan begini: Pertama, Bintang Natal adalah anda, ketika anda menuntun seseorang untuk bertemu dengan Tuhan. Kedua, Lampu Natal adalah anda, ketika anda menerangi jalan orang lain dengan kehidupan anda berupa kebaikan dan kesabaran, suka cita dan kemurahan hati. Refleksi tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan pesan dari pesta hari ini, Pesta Penampakan Tuhan.
Jika Gaspar, Baltazar dan Melkior, ketiga orang majus dari Timur itu tidak dituntun oleh bintang yang berada di depan mereka, maka mereka tidak akan pernah sampai di Betlehem untuk bertemu dengan bayi Yesus. Bintang itu merefleksikan kepada kita, bahwa ia bukan saja berperan sebagai penuntun perjalanan ketiga orang majus itu, tetapi juga sebuah cahaya yang membuka kegelapan mata iman mereka untuk melihat Yesus sebagai Terang Kehidupan seluruh bangsa. Terang itulah yang pada akhirnya  membuat hati mereka berkobar-kobar dalam memandang dan merindukan Allah. Oleh karena itu mereka berusaha mewujudkan kerinduan mereka itu untuk bertemu dengan Yesus, sekalipun mereka harus menempuh perjalanan yang jauh dan sulit. Mereka pun menyadari bahwa Yesus yang lahir itu adalah Raja Damai yang membangun kekuasaannya tidak dalam wilayah kekuasaan dunia, tetapi dalam hati manusia. Karena itu sebagai ungkapan rasa hormat dan sembah bakti mereka pada Yesus Sang Raja Damai itu, mereka 
mempersembahkan emas, kemenyan dan mur yang menjadi simbol dari kebesaran seorang raja.

Kita juga membutuhkan terang itu, yakni Terang Roh Kudus untuk membuka kegelapan mata iman kita, agar kita senantiasa memandang Allah dalam kehidupan kita dan memiliki kerinduan yang mendalam untuk berjumpa dan bersatu denganNya. Sebab tak jarang kesombongan dan egoisme kita telah membuat kita berada dalam dunia remang-remang dosa atau dalam terang yang samar-samar. Kesombongan dan egoisme dapat membuat mata iman kita menjadi buta, sehingga tidak mampu melihat dan berada di dalam Terang Sejati, yakni Yesus Kristus.
Dengan kedatangan tiga orang majus dari Timur itu menunjukkan bahwa kisah kelahiran Yesus tidak saja bergema di seputar kota Betlehem saja, tetapi seluruh dunia. Dengan demikian misi kedatangan Yesus tidak semata tertuju kepada bangsa Israel saja, tetapi kepada seluruh bangsa dan seluruh umat manusia. Dan hal itu dikatakan dalam bacaan kedua: "Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Yesus Kristus" (Ef.3:6).
Itulah yang menjadi alasan mengapa KWI dan PGI memilih tema natal tahun 2019: "Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang". Tema ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa Yesus datang ke dunia ini untuk menjadi sahabat bagi semua orang. 
Maka sebagai orang beriman, apapun agamanya, dia harus melihat semua orang sebagai sama-sama ciptaan dari Allah yang satu dan sama. Pada Pesta Penampakan Tuhan tema tersebut mendapatkan penegasannya bahwa Tuhan menampakan diriNya kepada semua bangsa dan datang untuk seluruh umat manusia, agar seluruh umat manusia dapat hidup dalam terang keselamatan, terang kedamaian, terang persaudaraan dan persatuan. Maka kita yang mengimani Yesus sebagai Terang Kehidupan haruslah hidup di dalam Terang itu dan mewartakan terang itu dalam kebersamaan. Bacaan pertama dari Kitab Nabi Yesaya menegaskan hal itu dengan menyerukan: "Bangkitlah, menjadi teranglah sebab terangmu datang dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu" (Yes.60:1). Dan Yesus Sang Terang sejati mengajak kita dengan mengatakan: "Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Mat.5:16).

Dalam bacaan Injil diceritakan bahwa ketika bertemu dengan Herodes, para orang majus itu bertanya kepadanya: "Di manakah Raja Yahudi yang dilahirkan itu?" (Mat.2:2). Sebagai orang baru tentu pertanyaan ini wajar-wajar saja.  Tetapi jika kita yang sudah mengenal Yesus bertanya demikian, maka itu adalah sesuatu yang tidak wajar. Pantaskah kita harus bertanya lagi di manakah Yesus itu dilahirkan? Pantaskah kita menggugat Yesus, ketika kita dihimpit oleh berbagai macam persoalan hidup, lalu bertanya demikian: Di manakah Engkau? Di manakah kuasaMu? Di manakah kasihMu itu? Di manakah kepedulianMu? Di manakah bimbingan dan pertolonganMu? Kalau kita masih bertanya demikian, maka kadar kualitas iman kita patut dipertanyakan.
Sadarilah, bahwa ketika Allah mencintai kita, di situlah Yesus dilahirkan di dalam diri kita. Sadarilah, bahwa ketika kita bertanya di manakah Allah itu berada, maka sesungguhnya Allah itu berdiam di dalam diri kita. Sadarilah, bahwa ketika Yesus datang ke dunia ini, Allah masuk dalam kehidupan kita, hadir dalam kecemasan dan ketakutan kita, dalam persoalan-persoalan hidup yang kita alami serta berjuang dan berjalan bersama dalam ziarah hidup ini.
Jika kita belum sampai pada kesadaran itu, maka kita belum bisa dikatakan sebagai bintang yang menuntun orang lain untuk bertemu dengan Tuhan, karena kita sendiri masih berada dalam kegelapan. Kita belum bisa dikatakan sebagai lampu yang menerangi jalan orang lain, karena kita sendiri masih jauh dari Terang sejati itu.

Tuhan telah menampakan diriNya kepada segala bangsa dan kepada seluruh umat manusia. Dan tentu juga Ia menampakan diriNya secara pribadi kepada diri kita, ketika Ia lahir dan diam di hati kita. Semoga kita sungguh membangun dan mengakarkan diri kita di dalam Sang Terang itu, agar kita mampu memancarkan Terang itu kepada sesama dan dunia sekitar kita.
A M I N.


Comments