Renungan Harian, JUMAT, 10 JANUARI 2020. BACAAN: IYoh. 5:5-13. Luk. 5:12-16.

RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PESTA PENAMPAKAN TUHAN. JUMAT, 10 JANUARI 2020. BACAAN: IYoh. 5:5-13. Luk. 5:12-16.
OLEH : RD. JOHN KOTA SANDO.

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, selain Allah. Sehebat-hebatnya manusia, tanpa bantuan Allah, dia tidak bisa menaklukan kekuatan dunia. Hal ini jelas dikatakan dalam bacaan pertama: "Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah!"  (IYoh.5:5). Kalau Rasul Paulus mengatakan "Sebab jika aku lemah, maka aku kuat" (IIKor.12:10), itu artinya Rasul Paulus dengan sadar dan meyakinkan mengatakan bahwa hanya di dalam Yesus, ia menemukan kekuatan yang mengatasi segala kelemahannya. Manusia harus menyadari siapa dirinya di hadapan Allah, supaya ia jangan menjadi sombong dan mengandalkan kekuatan dirinya sendiri. Walaupun manusia itu citra Allah, tetapi di hadapan Allah, ia seperti "setitik air di dalam timba dan sebutir debu pada neraca" (Yes.40:15).
Orang kusta yang diceritakan dalam bacaan Injil berkata kepada Yesus: " Tuan, jika tuan mau, tuan dapat mentahirkan aku" (Luk.5:12). Orang kusta itu sungguh menyadari kerapuhannya sebagai manusia, maka harapannya untuk sembuh hanya ada pada Yesus. Dia percaya bahwa di dalam Yesus ada kehidupan. Dan kehidupan itulah yang menyembuhkan dia. Maka benarlah kalau Yohanes dalam suratnya mengatakan: "Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup. Barangsiapa tidak memiliki Dia, Ia tidak memiliki hidup" (IYoh.5:12).
Semoga kita memiliki hidup karena kita sungguh memiliki Kristus. Sadarilah, bahwa tanpa Kristus kita tidak ada apa-apanya dan tidak bisa berbuat apa-apa. Tuhan, jika aku mengalami kelumpuhan iman, sembuhkanlah aku.
A M I N.
**********************************************************************************

Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat, hari biasa sesudah Penampakan Tuhan, 10 Januari 2020

MENGALAHKAN DUNIA

Tema renungan kita pada hari ini ialah: Mengalahkan Dunia. Seorang anak SD kelas 3, laki-laki, dengan bangganya berkata kepada ibunya: “Ma, aku sudah bisa memanjat mangga dan memetik buah yang matang.” Biasanya si anak hanya melihat dengan iri orang-orang yang lebih besar yang memetik. Ia ingin sekali melakukan yang sama, tetapi masih merasa takut. Ia merasa sangat gembira kalau memanjat sendiri dan memetiknya. Suatu saat ketika tidak dilihat oleh siapa pun, ia memanjat dan berhasil sampai di atas. Ia menjadi begitu senang. 

Pengalaman sederhana anak itu merupakan satu contoh kemampuan mengalahkan dunia. Di dalam dunia ini berkumpullah aneka macam kesulitan seperti kebodohan, kemalasan, kebosanan, kejahatan, sakit, derita, kebohongan dan lain sebagainya. Anak SD itu paling kurang sudah menempuh satu langkah maju, yaitu menang melawan ketakutan dan kurang percaya diri. Pengalaman kecil itu membukakan kita sebuah cakrawala kesempatan dan pengalaman untuk mencapai kemajuan demi kemajuan dalam mengalahkan berbagai kesulitan, supaya hidup kita dapat melewati aneka tantangan dan halangan, dan akhirnya mencapai tujuan yang diharapkan.

Tuhan sebenarnya punya rencana untuk mengalahkan dunia, yaitu sejak manusia jatuh pertama kali ke dalam dosa, yang akibatnya ialah seluruh isi dunia, termasuk pribadi-pribadi manusia terkena virus dosa. Rencana Tuhan itu disebut the plan of salvation, rencana keselamatan. Realisasi rencana itu sudah nyata, yaitu terjadinya inkarnasi yang ditandai dengan peristiwa besar kelahiran Yesus Kristus, yang baru saja kita rayakan peringatannya. Latar belakang dasar dan besar inilah yang selalu menjadi pegangan kita untuk setiap usaha atau proyek kita dalam mengalahkan dunia. Setiap kita atau keluarga dan kelompok telah mendapatkan kekuatan perutusan dari Yesus Kristus untuk mengalahkan dunia. Yesus meyakinkan kita untuk dapat mengalahkan dunia seperti Dia.

Hal itu dikatakan dengan jelas oleh surat pertama Santo Yohanes pada hari ini, yaitu “Orang yang mengalahkan dunia adalah dia yang percaya pada Yesus sebagai Anak Allah”. Yesus sendiri sudah buktikan itu dalam setiap perkataan dan perbuatan-Nya, misalnya yang Ia lakukan dengan mengalahkan sakit kusta, sehingga penderita itu menjadi tahir. Seorang kepala sekolah berhasil disiplinkan beberapa gurunya yang melanggar aturan, ia kalahkan dunia kecurangan di sekolah yang dilakukan oleh oknum guru tertentu. Seorang wartawan kalahkan arus kebohongan yang berembus kuat oleh sebagian anggota masyarakat, dengan memberitakan kebenaran fakta suatu peristiwa. 

Setiap dari kita mampu mengalahkan dunia melalui pekerjaan dan profesi kita, dan yang sangat dibutuhkan ialah kemauan dan eksekusinya.

Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, semoga kami semakin menjadi jujur dan tulus dalam perkataan dan tindakan. Bapa kami... Dalam nama Bapa...

Comments