Hari Biasa Masa Natal
Bacaan Pertama
1Yoh 3:7-10
Setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa lagi.
Pembacaan dari Surat pertama Rasul Yohanes:
Anak-anakku,
janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu.
Barangsiapa yang berbuat kebenaran, dia adalah benar,
sama seperti Kristus adalah benar.
Barangsiapa tetap berbuat dosa, dia berasal dari Iblis,
sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya.
Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya,
yakni untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi;
sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia;
dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis:
Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah;
demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.
Demikianlah sabda Tuhan!
Bacaan Injil
Yoh 1:35-42
Kami telah menemukan Mesias!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Sekali peristiwa
Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan
bersama dengan dua orang muridnya.
Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata,
"Lihatlah Anak domba Allah!"
Mendengar apa yang dikatakan Yohanes,
kedua murid itu pergi mengikuti Yesus.
Tetapi Yesus menoleh ke belakang.
Melihat bahwa mereka mengikuti Dia,
Yesus lalu berkata kepada mereka,
"Apakah yang kamu cari?"
Kata mereka kepada-Nya,
"Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
Yesus berkata kepada mereka,
"Marilah, dan kamu akan melihatnya."
Mereka pun datang, dan melihat di mana Yesus tinggal,
dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.
Waktu itu kira-kira pukul empat.
Salah seorang dari kedua murid
yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus
adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya,
dan ia berkata kepadanya,
"Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus.
Yesus memandang dia dan berkata,
"Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
Demikianlah Injil Tuhan!
RENUNGAN SINGKAT:
"KENALILAH TUHAN DENGAN MENGUNJUNGINYA."
Sudahkah kita sungguh mengenal Dia yang sudah menjadi manusia karena kita, supaya kita dapat diselamatkanNya?
Dalam Injil hari ini, Yohanes Pembaptis yang selalu membawa orang pada Yesus, selalu mengajak orang untuk melihat selalu pada Yesus, berhasil untuk membuat murid muridnya terpukau dengan Yesus. Mereka akhirnya mengikuti Yesus. Pernyataan Yesus apakah yang kamu cari? Dan dijawab mereka bahwa mereka mau tahu dimana Yesus tinggal, mau menunjukan keseriusan mereka dalam mengenal Yesus lebih dalam. Yesus mempersilahkan mereka. Yesus tahu bahwa ada kerinduan dari mereka untuk mengetahui dan mengenal Dia lebih jauh. Mereka mengunjunginNya.
Kita juga harus akui bahwa kita belum mengenal Yesus sepenuhnya, sebab kalau kita sudah mengenal sepenuhnya, kita pasti tidak akan berbuat dosa. Kita pasti hidup dalam kebenaran, kalau kita sungguh mengenal Yesus.
Hari ini kita diundang untuk mengenal Yesus lebih dekat dengan datang mengunjungiNya. Kita diundang mengunjungiNya lewat membaca sabdaNya dan merenungkannya. Kita diundang mengunjungiNya lewat perbuatan kasih kita. Kita diundang untuk mengunjungiNya lewat sakramen sakramen terutama lewat Sakramen Ekaristi.
Saudara dan saudariku, marilah kita kenal Tuhan kita Yesus dengan lebih baik, sehingga kita boleh selalu berfokus pada Dia dan bukan pada diri kita. Semoga.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.
DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami selalu berusaha untuk mengenaliMu lebih dekat lewat segala perbuatan baik kami. Amin.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
✝✝✝
*Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,*
*RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.*
=====================================================
RENUNGAN HARI BIASA PEKAN NATAL. SABTU, 04 JANUARI 2020. BACAAN: IYoh.3:7-10. Yoh.1:35-42.
RD. JOHN KOTA SANDO.
Kebenaran adalah sesuatu yang sangat berharga karena merupakan cerminan dari keadilan, kedamaian, kejujuran dan kebahagiaan. Banyak orang disebut sebagai pahlawan karena mereka membela kebenaran. Dalam Gereja Katolik banyak Orang Kudus yang menjadi martir karena mereka mempertaruhkan jiwa raga mereka demi mempertahankan kebenaran imannya. Juga Kebenaran adalah sesuatu yang sangat mulia karena bersentuhan langsung dengan identitas Ilahi.
Dalam bacaan pertama dikatakan bahwa "Barang siapa berbuat kebenaran, dia adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar" (IYoh.3:7). Hal ini ingin mengungkapkan bahwa kalau Kristus disebut benar, maka Kristus adalah kebenaran itu sendiri. Dalam Injil Yohanes Yesus menyebut diriNya sebagai Kebenaran (Yoh.14:6). Ketika Andreas melihat Yesus, sebagaimana kita dengar dalam bacaan Injil hari ini, ia berkata kepada Simon Petrus: "Kami telah menemukan Mesias" (Yoh.1:41). Dengan kata lain Andreas ingin mengatakan bahwa mereka telah menemukan Sang Kebenaran itu. Itulah yang membuat mereka setia mengikuti dan mewartakanNya. Bahkan di kemudian hari mereka berani mempertaruhkan hidup mereka demi Sang Kebenaran itu.
Pertanyaan refleksi untuk kita: Apakah kita sudah sungguh percaya bahwa Yesus adalah kebenaran hidup kita? Apakah selama ini kita sudah sungguh mencari kebenaran itu dalam diri Yesus? Ada banyak masalah yang menimpa hidup kita karena kita sudah menjauhkan diri dari Sang Kebenaran itu. Atau karena kita merasa paling benar dan paling hebat. Sadarilah bahwa ketika Sang Kebenaran hilang dari diri kita, maka disitulah awal dari kehancuran hidup kita. Jika ingin bahagia, maka arahkanlah hidup kita kepada Sang Kebenaran, yakni Yesus Kristus Tuhan kita.
A M I N.
=====================================================
*Selamat pagi saudara*
Hari ini Sabtu, 4 Januari 2020.
Hari Sabtu Masa Natal.
Mari Berdoa
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Engkau Yesus, tetap 100% Allah dan 100% manusia yang sama, namun di alami oleh setiap orang secara berlainan dan baru. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Bacaan Kitab Suci
1. 1Yoh. 3:7-10
2. Yoh. 1:35-42
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)
Memahami Injil
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" *(Yohanes Pembaptis mempunyai pengalaman perjumpaan dengan Yesus di saat Yohanes membaptis Dia. Sehingga saat ia bersama dengan dua orang muridnya dan melihat Yesus, ia tak tertahankan menunjuk pribadi Yesus kepada kedua muridnya, dengan berkata: Lihatlah... Anak domba Allah.)*
Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. *(Kedua murid Yohanes segera mengikuti Yesus. Hal ini berarti kedua murid Yohanes memulai pengalaman pribadi dengan Yesus yang 100% Allah dan 100% manusia.)*
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepadaNya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" *(Dua orang murid Yohanes mengawali pengalaman pribadi mereka dengan Yesus, saat Yesus berpaling dan bertanya: Apakah yang kamu cari? Para murid Yohanes menjawab dengan bertanya: Dimana Engkau tinggal? Suatu usaha mengenal Yesus secara manusiawi. Yesus tinggal dimana.)*
Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. *(Yesus menanggapi usaha mereka untuk mengenali Yesus dengan berkata: Marilah.....dan kamu akan melihatnya. Tinggal bersama Yesus berarti mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Yesus.)*
Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." *(Perjumpaan dan tinggal bersama Yesus itu, ternyata membuat kedua murid Yohanes mengenal siapa Yesus sesungguhnya. Sehingga Andreas mampu menunjuk Keallahan Yesus dengan berkata kepada Petrus bahwa ia telah berjumpa dengan Mesias.)*
Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)." *(Yang menarik bahwa Andreas yang mengenali Yesus sebagai 100% Allah dan juga 100% manusia, akhirnya juga mengajak Simon Petrus menjumpai Yesus. Saat Simon bertemu dengan Yesus pun, ia juga mengalami Yesus yang satu sisi adalah manusia di hadapannya, namun di sisi lain Petrus melihat Keallahan Yesus yang mampu melihat jauh kedepan.)*
Merenungkan
Para saudara yang terkasih, pada Masa Natal ini, Gereja mengajak kita untuk merenungkan, bahwa Yesus yang sama, 100% Allah dan 100% manusia, pada saat berjumpa dengan pribadi-pribadi yang berbeda, Dia juga menjumpai mereka dengan pengalaman-pengalaman yang berbeda.
Bila kita hening sejenak dan merenungkan pengalaman:
1.Maria
2.Yusuf
3.Para gembala
4.Yohanes Pembaptis
5.Andreas
6.Simon Petrus
Mereka mempunyai pengalaman-pengalaman yang berbeda di dalam mengalami Yesus yang 100% Allah dan 100% manusia.
Dari kenyataan ini, kita sungguh di sadarkan: Pengalaman rohani seseorang dengan Yesus tidak mungkin 100% sama. Setiap orang saat mengalami kehadiran Yesus yang 100% Allah dan 100% manusia di dalam menerima pengalaman itu berbeda-beda.
Namun walau berbeda-beda pengalamannya, buah rohaninya sama:
1.Mencintai Tuhan dan sesama.
2.Rendah hati.
3.Kombinasi antara doa dan kerja yang serasi.
4.Orang semakin tidak menonjolkan diri.
5.Mempunyai semangat hamba, berkurban untuk mencintai sesama.
6.Memaafkan.
7.Bersatu, tidak terpecah belah.
Bagaimana dengan saya? Apakah saya sungguh mengalami Allah? Bagai mana buah rohaninya?
Doa Permohonan
Tuhan Yesus, Engkau sungguh Allah yang mengambil kelemahan kami manusia. Berkat kelahiran-Mu perbaharui hidup kami. LKami mohon....
Hening
( Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)
Doa Penutup
Tuhan, setiap orang saat bertemu dengan pribadi-Mu mempunyai pengalaman pribadi. Bantu aku Tuhan untuk bertumpu pada pengalaman pribadi itu untuk bertumbuh dalam kebajikan sebagai anak-anak Allah. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Tuhan sertamu – dan sertamu juga.
Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.
*Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin*
✝
曆曆曆
*Teriring doa dari Karmel*
===================================
*Sabtu, 04 Januari 2020*
*Sabtu Pertama*
*Sabtu Imam*
*Hari Biasa Masa Natal*
¤ 1Yoh. 3:7-10
¤ Mzm. 98:1,7-8,9
¤ Yoh. 1:35-42
*"Quid quaeris?"*
~ _Apa yang kamu cari?_ ~
Inilah _pertanyaan mendasar_ untuk refleksi selama peziarahan hidup di dunia ini.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yohanes dan Andreas mendapat pembinaan yang bagus dari Yohanes Pembaptis.
Adapun materi yang diajarkan dalam _pembinaan_ tersebut terdiri dari _tiga hal_, antara lain:
1. *Mengikuti Yesus*
Ketika Yesus lewat di depan mereka bertiga; Yohanes Pembaptis berkata kepada Yohanes dan Andreas, _“Lihatlah Anak domba Allah”._ (Yoh 1:36). Yohanes dan Andreas meninggalkan Yohanes Pembaptis, guru mereka dan _mengikuti_ guru yang baru yakni Yesus.
Di sinilah kita diajak menyadari bahwa Yesus selalu berjalan di dalam lorong kehidupan kita. Dia adalah Putera Allah yang berinisiatif untuk menyelamatkan umat manusia. _Mengikuti Yesus_ berarti siap mengambil konsekuensi logis yaitu _berkorban_ demi kebaikan orang lain. Berkorban ditunjukkan dengan karya-karya nyata sebagaimana diteladankan oleh Yesus sendiri.
2. *Mencari Yesus*
Ketika Yesus menoleh dan melihat mereka ia bertanya, _“Apakah yang kamu cari?”_ (Yoh 1:38). Yesus tidak bertanya “Siapakah” yang merujuk pada diriNya tetapi “Apakah” yang merujuk pada benda atau harta. Tetapi Yohanes dan Andreas menjawabnya dengan pertanyaan, “Guru di manakah Engkau tinggal?” Yesus tidak menjawab “di sini atau di sana” tetapi Ia justru mengajak: _“Mari dan lihatlah”._ Yohanes dan Andreas datang dan tinggal bersama Yesus.
Di sinilah kita diajak menyadari _panggilan_ untuk mencari Yesus. Dalam konteks panggilan, Tuhan memiliki _inisiatif_ untuk memanggil tetapi manusia memiliki _sikap bebas_ untuk menjawabi panggilan.
Konsekuensi panggilan dan pilihan Yesus mendorong orang terpanggil akan tinggal bersama Dia. Ekspresi dari _“Mari dan lihatlah”._ _“Mari”_ adalah ajakan atau panggilan kasih Yesus bagi orang yang dikehendakiNya dan _“Lihatlah”_ kata melihat dalam pikiran Yohanes sama dengan tinggal atau berdiam.
3. *Kasih Yesus*
Pengalaman tinggal bersama Yesus membuat Andreas terpesona dan mengajak Simon Petrus saudaranya dengan berkata, “Kami telah menemukan Mesias”. Ia pun membawa saudaranya kepada Yesus dan nama baru diperolehnya, “Engkau Simon, anak Yohanes, Engkau akan dinamakan Kefas” (Yoh 1:42).
Di sinilah konsekuensi tinggal dalam kasih Yesus menjadikan orang terpanggil untuk membawa kasih Yesus kepada sesama dan memanggil mereka untuk datang pada Yesus.
Saudaraku, sabda Tuhan membantu kita berpikir tentang kasih Tuhan. Ia yang mempunyai _inisiatif_ untuk memanggil dan memilih kita sebagai abdi-abdiNya. Apakah kita pernah menyadari panggilan sebagai sebuah anugerah?
Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang brani tekun setia menjawab panggilanNya. Amin.
=================================
Yoh 1:35-42 ~ Sabtu
_"Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."_
Berbekal pengalaman tinggal bersama-Nya para murid menemukan Almasih, mereka menjadi perantara bagi orang lain untuk bertemu Yesus. Kebahagiaan kita sebagai murid Yesus dapat kita alami dan rasakan: apabila kita dapat membawa sesama menikmati keselamatan.
Saudaraku, bagaimana dengan Anda? Adakah Anda memiliki niat untuk tinggal bersama-Nya sehingga Anda mengalami hadirnya keselamatan-Nya dalam diri Anda sendiri, sebelum Anda membawa keselamatan-Nya pada sesama?
JLU.
*DOA:*
Ya Allah, aku mau semakin mendekatkan diriku kepada-Mu, Aku mohon rahmat Roh Kudus, agar aku tekun membaca Kita Suci dan merenungkannya, sampai aku mengenal-Mu semakin dalam. Terpujilah Engkau kini dan selama-lamanya. Amin.
*SABTU, 04 JANUARI 2020*
======================
*SIRAMAN ROHANI*
Sabtu, 04 Januari 2020
RP Fredy Jehadin, SVD
*Tema: Menjadi Saksi Berarti Mengalami Dan Melihat Apa Yang terjadi!*
Yohanes 1: 35 - 42
Saudara-saudari… Di depan sang istri, seorang bapa diminta oleh seorang yang punya persoalan untuk menjadi saksi dalam perkaranya. Tetapi sang istri berkeberatan karena suaminya tidak tahu menahu tentang persoalan itu. Orang yang punya persoalan menjelaskan kepada sang suami tentang persoalannya dan memberinya beberapa juta rupiah. Melihat uang itu sang suami menerima tawaran itu dengan senang hati. Pada waktu perkara diproses di depan hakim, sang saksi/suami dipanggil oleh hakim untuk mengangkat sumpah sebelum dia memberi kesaksian. Sesudah mengangkat sumpah, ia ditanya oleh pengacara. Tetapi sangat menyedihkan, banyak pertanyaan tidak bisa dijawabnya karena memang dia tidak tahu sama sekali permasalahannya. Ia bukanlah saksi sejati, tetapi saksi buatan dan karena uang. Karena sifatnya, maka ia dibatalkan oleh hakim untuk menjadi saksi dalam perkara itu.
Saudara-saudari… Menjadi saksi dalam satu perkara sesungguhnya orang bersangkutan harus tahu apa yang terjadi dan orang bersangkutan sungguh menyaksikan dan melihat sendiri apa yang terjadi dan malah bisa merasakan apa yang terjadi.
Hari ini, kita kembali diingatkan bahwa Yohanes Pembaptis adalah saksi Kristus. Dia sendiri sudah diingatkan oleh orang yang mengutusnya: “Kalau Roh Kudus turun ke atas seseorang dan tinggal di atasnya, maka Dia itulah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dialah Anak Domba Allah!”
Yakin akan apa yang dilihat dan dirasakannya, maka di saat Yesus Kristus datang, Yohanes memperkenalkan Yesus kepada para muridnya: “Lihatlah Anak Domba Allah!” Mendengar perkataan Yohanes, kedua muridnya langsung mengikuti Yesus. Kemudian Yesus berkata kepadamereka: “Apa yang kamu cari?” Mereka tidak menjawab pertanyaan Yesus, tetapi sebagai jawaban, mereka bertanya balik kepada Yesus: “Guru, di manakah Engkau tinggal?” Rupanya para murid Yohanes mau mengetahui secara mendalam siapakah Yesus dan mau melihat dan merasakan siapakah Dia sesungguhnya. Jawaban Yesus: “Marilah dan kamu akan melihatbnya!” sungguh satu jawaban yang sesuai dengan harapan mereka. Marilah dan kamu akan melihatnya adalah satu jawaban yang sangat baik agar seseorang bisa menjadi saksi yang sejati dan benar. Ada di tempat di mana seseorang tinggal, maka orang akan dengan gampang melukiskan topografi dan atmosfis lingkungan sekitar di mana seseorang tinggal; melihat apa yang lagi terjadi ke atas seseorang, maka saksi akan dengan muda menjelaskan apa yang sudah terjadi
.
Menyaksikan dan mengalami sendiri apa yang terjadi akan sangat membantu sang saksi untuk menjelaskan kebenaran dari satu kejadian. Dan kesaksiannya pasti akan sangat mendekati kebenaran. Ketimbang mereka yang memberi kesaksian palsu hanya karena kepentingan pribadi.
Marilah saudara-saudari…. Untuk menjadi saksi Kristus yang sejati, kita butuh pengalaman iman akan Kristus yang hidup. Kita harus melihatnya dengan mata iman kita; kita harus mengalaminya dengan hati yang penuh sukacita; kita harus merasakannya dengan perasaan yang selalu ingin dekat dengan-Nya; kita harus selalu mendengar bisikan suaranya dengan telinga hati kita.
Kita berdoa, semoga Tuhan selalu membuka hati kita sehingga kita selalu mengalami dan melihat Dia, sehingga kita bisa menjadi saksi Kristus yang sejati dan benar.
Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!
===================================================================
*LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH*
( _Yohanes 1 : 35-42_ )
*Kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus mengundang pendengarnya untuk merespons*
*Pada waktu Yohanes Pembaptis pertama kali berkata, "Lihatlah Anak domba Allah," tidak dinyatakan adanya orang yang merespons perkataan dia ( ayat 29 )*
*Namun ketika ia mengulang perkataan yang sama pada hari berikut, ada dua orang murid Yohanes Pembaptis yang meninggalkan dia untuk mengikut Yesus ( ayat 35-36 )*
Bukan berarti bahwa mereka kemudian menolak Yohanes Pembaptis. Mereka menuruti perkataan Yohanes agar mereka mengikuti Dia
*Hari itu merupakan hari penting bagi mereka, hari yang penuh berkat! Mereka telah menyerahkan diri untuk menjadi murid Yesus*
Terjadi karena kesaksian Yohanes Pembaptis, yang bagaikan benih kecil, tetapi telah menghasilkan buah yang luar biasa.
Ini berlanjut sampai salah seorang dari antara mereka, yaitu Andreas kemudian merekrut saudaranya untuk bergabung ( ayat 40-42 )
*Pertemuannya dengan Mesias merupakan sebuah berita sukacita yang harus segera disampaikan kepada saudaranya*
Berita yang disampaikan Andreas kemudian menjadi titik balik di dalam hidup Simon Petrus. Ia kemudian menjadi rasul besar
*Begitu besar dampak berita tentang Yesus di dalam kehidupan orang!*
Andai saja Andreas tidak memiliki semangat berbagi seperti yang terjadi pada kebanyakan orang Kristen, apa jadinya dengan hidup Simon Petrus?
Kita bisa bayangkan dampak yang akan terjadi jika saja setiap orang percaya membicarakan Yesus. Banyak orang yang enggan datang ke gereja, mungkin tidak akan menolak untuk mendengarkan kesaksian dan percaya
*_Jika setiap orang yang telah menerima anugerah keselamatan bersaksi tentang Kristus, betapa banyaknya orang yang akan mengalami dampak berita yang luar biasa itu di dalam hidup mereka!_*
*_Seharusnya setiap orang yang telah menerima anugerah keselamatan menceritakan apa yang Allah telah lakukan bagi mereka ( Mrk. 5:19 )_*
Comments
Post a Comment