Renungan Harian JUMAT, 06 DESEMBER 2019 Hari Biasa, Pekan Adven I Bacaan Injil Mat 9:27-31

Selamat pagi saudara๐Ÿ‘€๐Ÿ‘“

Hari ini Jum’at, 6 Desember 2019.
Hari Jum’at Adven Pekan I

Mari Berdoa
๐Ÿ‘€๐Ÿ‘“
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Engkau adalah yang mampu menyembuhkan kebutaan rohani kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Kitab Suci๐Ÿ“–
1. Yes. 29:17-24
2. Mat. 9:27-31
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)

Memahami Injil๐Ÿ‘€๐Ÿ‘“
๐Ÿ‘€Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." (Setelah Yesus menyembuhkan anak kepala rumah ibadat. Dia melanjutkan perjalanan-Nya. SAAT DI JALAN, ada dua orang buta yang berseru-seru meminta belas kasihan kepada Yesus, Anak Daud.
Orang Buta adalah simbol dari: orang yang tidak mampu melihat Allah. Jadi orang buta ini adalah orang yang cara pandangnya terlalu materialistis, berpusat pada diri sendiri.
Pada awalnya orang buta ini berseru kepada Yesus SAAT DI JALAN artinya:  Orang yang buta, yang tidak mampu memandang hidupnya dalam terang batin, lebih memperhatikan aspek materi, yang ada di luar batinnya, di gambarkan di jalan.)

๐Ÿ‘€Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepadaNya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" (Saat Yesus MEMASUKI SEBUAH RUMAH dan orang buta itu mengikuti: Di sini mau di gambarkan bahwa Allah tinggal di pusat jiwa manusia dan orang buta ini memasuk hidup batinnya.
Orang ini lewat keheningan masuk ke dunia batinnya, masuk ke kamar hatinya
Saat di dalam hatinya, Tuhan Yesus mulai mewahyukan diri dan berkata: PERCAYAKAH KAMU...AKU DAPAT MELAKUKAN?)

๐Ÿ‘€Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." ( DI DALAM PUSAT HATI YANG TERDALAM juga, kedua orang buta itu menyatakan kepercayaannya.)

๐Ÿ‘€Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." (Oleh karena iman dari kedalaman lubuk hati, Yesus menjamah orang buta itu dan berkata: Jadilah kepadamu menurut imanmu. Dengan peristiwa ini orang di celakkan mata rohaninya.
Orang yang mampu melihat secara rohani:
1. Orang ini mempunyai cita-cita hidup surgawi.
2. Orang mampu memahami dan menghayati ajaran Yesus.
3. Orang mampu memilih kebaikan dan mengesampingkan kejahatan.
4. Walau mengalami tantangan saat menjalankan kebaikan, ada kegigihan tetap bertahan.
5. Mampu menggunakan harta duniawi, untuk mencapai kebahagiaan hidup rohani.
6. Menjadi teladan di masyarakat untuk hidup di dalam kebenaran.
7. Ia mencintai Allah dan tidak ingin melukai hati-Nya dengan berbuat kejahatan.

๐Ÿ‘€Maka meleklah mata mereka. Dan Yesus pun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini." Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu. (Oleh karena iman yang teguh, Yesus membuat mukjizat sehingga mata orang-orang buta itu dapat melihat.)

Merenungkan๐Ÿ‘€๐Ÿ‘“
๐Ÿ‘€Para saudara yang terkasih, pada saat Adven, kita sedang menantikan Dia yang kita cintai.

๐Ÿ‘€Pada hari ini kita oleh Gereja di ajak untuk mengenal lebih dalam siapa yang kita nantikan.

๐Ÿ‘€Ternyata Yesus Tuhan, Dialah Allah yang tinggal di pusat hati kita. Dia mampu mencelakkan mata batin kita, asal kita percaya kepada-Nya.

๐Ÿ‘€Bagaimana dengan saya? Apakah saya buta rohani, hanya berfokus yang materi dan mengabaikan yang rohani?
Apakah saya menantikan Yesus yang mampu menyembuhkan kebutaan rohani saya?
Apakah saya beriman kepada-Nya?

Doa Permohonan๐Ÿ‘€๐Ÿ‘“
๐Ÿ‘€Ya Tuhan, di dalam menantikan ke datangan-Mu, condongkanlah hati kaum beriman kepada ketetapan dan Sabda-Mu dan teguhkanlah mereka dalam kekudusan yang sejati. Agar di hari Natal nanti kami bersuka cita sebab Engkau memampukan kami memandang wajah-Mu. Kami mohon....

Hening๐Ÿ‘€๐Ÿ‘“
( Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)

Doa Penutup๐Ÿ‘€๐Ÿ‘“
Tuhan Yesus, keheningan untuk masuk ke dalam pusat hati merupakan jalan untuk bertemu dengan-Mu, merasakan kuasa-Mu penyembuhan untuk memandang-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan sertamu – dan sertamu juga.

Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.

Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin

๐Ÿ‘€๐Ÿ‘“๐Ÿ“–๐Ÿ’Ÿ๐Ÿ™๐Ÿผ๐Ÿ‘“๐Ÿ‘€
๐Ÿ›๐Ÿ›๐Ÿ›๐Ÿ”œ๐Ÿฆ‹๐Ÿฆ‹๐Ÿฆ‹

Teriring doa dari Karmel


================================================

JUMAT, 06 DESEMBER 2019

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Adven I
PF S. Nikolaus, Uskup

Bacaan Injil
Mat 9:27-31

Dua orang buta disembuhkan karena percaya kepada Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa ada dua orang buta mengikuti Yesus sambil berseru-seru, 
"Kasihanilah kami, hai Anak Daud!" 
Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, 
datanglah kedua orang itu kepada-Nya. 

Yesus berkata kepada mereka, 
"Percayakah kalian, bahwa Aku dapat melakukannya?" 
Mereka menjawab, "Ya Tuhan, kami percaya." 
Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata, 
"Terjadilah padamu menurut imanmu." 
Maka meleklah mata mereka. 
Lalu dengan tegas Yesus berpesan kepada mereka, 
"Jagalah, jangan seorang pun mengetahui hal ini." 
Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Yesus 
ke seluruh daerah itu.

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                        Jumat, 06 Desember 2019 RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Tuhan Selalu Setia Pada janjiNya!                                                                                Matius 9: 27-31

Saudara-saudari...Sekarang kita berada dalam masa penantian/masa adventus. Dalam masa penantian ini kita umat Kristen zaman sekarang melakukan dua hal penting: Pertama, kita kembali mengingat apa yang dinantikan oleh umat perjanjian lama akan kedatangan Mesias/ Putra Allah yang dijanjikan Allah sendiri dan selalu diwartakan oleh para nabi; kedua: kita menyiapkan diri menantikan kedatangan Kristus untuk kedua kalinya. 
Nabi Yesaya dalam bacaan pertama hari ini mewartakan kabar gembira kepada bangsa Israel yang berada di tempat pembuangan. Katanya: “Saudara/i-ku: beginilah Firman Tuhan: Tidak lama lagi Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, kebun subur selebat hutan. Pada waktu itu orang tuli akan mendengar sabda sebuah kitab, dan orang buta akan melihat, orang miskin di antara manusia akan bersukaria di dalam Yang Maha Kudus.” 
Nabi Yesaya mau membangkitkan semangat iman dan harapan kuat dalam diri bangsa Israel di tempat pembuangan, bahwa mereka akan alami kebebasan dan banyak hal yang menarik akan terjadi ke atas mereka. Mereka harus tetap sabar, setia dan berpegang teguh pada iman akan Tuhan. Janji Tuhan akan terwujud dan hal itu akan terjadi. Mesias pembawa perdamaian dan sukacita akan datang. Itulah yang dinantikan umat Israel pada waktu itu. 

Nubuat Yesaya ini, terwujud dalam bacaan Injil hari ini: “Dua orang buta mengikuti Yesus sambil berseru-seru: “Kasihanilah kami, hai Anak Daud!” Yesus menantang mereka: “Percayakah kalian bahwa Aku dapat melakukannya? Mereka menjawab: “Ya Tuhan, kami percaya.” Maka terbukalah mata mereka. Firman Tuhan yang dulunya sudah disampaikan kini terwujud dalam diri Yesus Kristus. 
Mujizat yang dialami oleh kedua orang buta ini, sesungguhnya sudah diberitakan oleh Tuhan lewat NabiNya. Apa yang dikatakan para Nabi sebenarnya bukan pendapat nabi itu sendiri. Tetapi sesungguhnya Tuhan sendiri yang berkata-kata lewat para nabi. Tuhan memanfaatkan mulut para nabi dan perkataan yang keluar lewat mulut para nabi adalah benar. Para nabi tidak berkata seturut kemauannya sendiri, sama sekali tidak. Ia selalu diilhami oleh Roh Kudus. 

Saudara-saudari… Mari kita ikuti dan amalkan dalam hidup pesan yang disampaikan kedua bacaan hari ini:, bahwa 1) Tuhan selalu setia pada janjiNya. Karena itu bersabarlah dan berpegang teguhlah pada kata-katanya. 2) Tuhan memanfaatkan para Nabi/pelayaanNya untuk mengingatkan umatnya. Karena itu dengarkalah mereka dan renungkan apa yang diwartakannya. 3) Apa yang dijanjikan Tuhan lewat Abraham, Isaak, Yakup dan, yang  diingatkanNya lewat para nabi, sudah terwujud dalam diri Yesus Kristus. Kristus sudah hadir secara fisik di dunia ini, sudah menjalankan misiNya menyelamatkan manusia. Kini sudah kembali tinggal bersama Bapa dalam surga. Tuhan sudah menjanjikan bahwa Yesus Kristus akan datang kembali pada akhir zaman. Kapan Ia datang menjemput kita? Kita tidak tahu. Tuhan sendiri berkata: Siap sedialah selalu. Ia datang pada waktu kita tidak tahu!  

Marilah saudara-saudari… Setialah selalu pada Tuhan, ikutilah warta keselamatan yang diwartakan oleh pelayan-pelayan Tuhan. Kristus, yang sudah diwartakan para nabi sudah hadir di tengah kita secara fisik, Dia sudah kembali kepada Allah dan akan kembali lagi menjumpai kita. Karena itu kuatkanlah iman kita dan siap sedialah selalu menyambut kedatangannya kembali.

 Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amin.

=====================
IMAN DUA ORANG BUTA
( Matius 9 : 27-31 )

Yesus dalam bacaan Injil menyembuhkan dua orang buta. Mereka mengikuti Yesus sambil berseru, “Kasihanilah kami hai Anak Daud!” Ketika Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, kedua orang buta itu juga mengikutiNya

Maka Yesus bertanya kepada mereka: “Percayakah kalian bahwa Aku dapat melakukannya?” Kedua orang buta itu mengakui: “Ya Tuhan, kami percaya”. 

Yesus pun menjamah dan menyembuhkan mereka sambil berkata, “Terjadilah padamu menurut imanmu”. Orang-orang buta ini sembuh karena iman mereka kepada Kristus. 

Yesus pun melarang mereka untuk tidak menceritakan penyembuhan diri mereka oleh Yesus. Namun mereka berdua memuliakan nama Yesus karena mujizat yang mereka alami.

Kita tentu merasa heran dengan episode penyembuhan kedua orang buta karena iman.  Orang buta tentu tidak melihat namun mereka mengenal Yesus sebagai “Anak Daud” dan meminta dikasihani

Anak Daud berarti Mesias dan mereka percaya  bahwa Mesias pasti akan menyembuhkan mereka berdua

Di hadapan mereka adalah  Yesus maka mereka percaya bahwa Ia akan menerangi mereka dengan sinarNya dan membuat mereka dapat melihat terang

Dalam Kitab perjanjian Lama, nabi Yesaya terutama menekankan bahwa mata orang buta akan dibuka, telinga orang tuli juga dibuka ( Yes 35:4-5 ). Mesias juga yang akan membuka mata orang buta ( Yes 42:6-7 ). Mesias membawa terang kepada sesama

Yesaya menekankan tentang campur tangan Tuhan untuk menyembuhkan  banyak orang yang sakit. Mereka yang bisu, buta dan timpang mengalami penyembuhan dari Tuhan. 

Dunia baru yang tertata rapi juga dinubuatkan Yesaya dan memberi semangat optimisme kepada orang-orang Yahudi di Babel.

Tuhan adalah cahaya dan keselamatan. Dia juga membuka mata kita untuk melihatNya. Hal yang dituntut dari kita adalah iman dan kepercayaan kepadaNya

Bagaimana pertumbuhan iman kita? Apakah kita juga dapat menerangi hidup orang lain dengan perbuatan-perbuatan yang baik?

Melalui bacaan ini kita diajak  untuk melihat Yesus, terang sejati. Kalau mata iman masih buta, mintalah Yesus untuk membukanya

Masa Adven adalah kesempatan yang sangat indah bagi kita untuk merefleksikan iman kita

Apakah kita sungguh yakin bahwa Yesus berbuat yang terbaik untuk kita? Apakah kita memiliki sikap penyerahan diri kepada Dia?

=======================

Jumat, 06 Desember 2019
Jumat Pertama
Pekan Adven I
¤ Yes. 29:17-24
¤ Mzm. 27:1,4,13-14
¤ Mat. 9:27-31
"Fide et spe"
~ Kepercayaan dan harapan ~
   Inilah kekuatan iman yang tetap memampukan kita dapat melihat secercah cahaya dan harapan meski hidup sedang dirundung kegelapan.
   Mengacu pada bacaan Injil hari ini, mengajak kita membuka hati dan mengimplementasikan kepercayaan dan harapan seperti ditampilkan oleh kedua orang buta yang disembuhkan Yesus dalam kehidupan.
   Adapun tiga semangat dasar  yang dapat kita maknai dari peristiwa dua orang buta yang disembuhkan Yesus, agar kita tetap memiliki 'kepercayaan dan harapan', antara lain:
1. Berjuang
   Dua orang buta dengan hati teguh terus berjuang untuk tetap memiliki kepercayaan dan harapan serta setia mengikuti-Nya.
   Di sinilah kita diajak terus berjuang memaknai nilai kesetiaan, ketekunan dan kesabaran karena yakin Tuhan pasti memelihara dan memberikan yang terbaik dalam hidup kita.
2. Beriman
   Iman timbul dari pendengaran. Dua orang buta tersebut memang tidak dapat melihatNya tapi iman mereka 'melek'.
   Di sinilah kita belajar percaya yang didasari oleh keyakinan iman yang kokoh meski hidup dalam kegelapan.
3. Bersyukur
   Allah mempunyai hak dan kuasa membuka mata dua orang buta, dari "keterbutaan" jadi "keterbukaan."
   Di sinilah kita diajak bersyukur atas belas kasih Kristus yang jadi sumber terang dan kehidupan kita.
   Saudaraku, janganlah mengijinkan kegelapan membutakan mata iman dan menghambat pertumbuhannya agar kita selalu memiliki kepercayaan dan harapan, apapun situasinya.

===========================
Mat. 9:27-31 ~ Jumat
"Jadilah kepadamu menurut iman-mu"
Yesus menyembuhkan mata dua orang buta karena IMAN-nya. Dari kita DUBUTUHKAN IMAN,  maka KERAHIMAN dan RAHMAT-NYA yang telah disediakan bagi orang yang PERCAYA SIAP DICURAHKAN serta KUASA ALLAH yang MENYEMBUHKAN. IMAN = MELIHAT yang tak kelihatan, PERCAYA dan BERANI DATANG mempercayakan diri dan memohon kerahiman Yesus, terutama saat-saat kita berada dalam 'kegelapan' maut dan 'jatuh' dalam dosa. 
Saudaraku, seberapa besar IMAN Anda kepada Yesus? 
JLU.

DOA:
Tuhan Yesus Kristus, terangilah jalan hidupku dan kuatkan imanku supaya tidak tenggelam oleh kegelapan dan ketidakberdayaan. Amin.

Comments