Bacaan dan Renungan Harian Rabu 11 matret 2020 ( Matius 20 :20-28 )



AMBISI SEORANG IBU
( Matius 20 :20-28 )

Wajarlah jika ibu Yohanes dan Yakobus berharap bisa mendampingi Tuhan Yesus dalam kerajaan-Nya. Mereka adalah murid terdekat-Nya dan telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengiring Dia

Yakobus ini biasa disebut Yakobus “Major” atau Yakobus “Tua” untuk membedakanya dengan Yakobus anak Alfeus atau Yakobus “Muda”

Orang tuanya bernama Zebedeus dan Salome ( Mrk 15:40; Mat 27:56 ). Saudaranya bernama Yohanes yang nantinya dikenal sebagai Yohanes Penginjil atau murid yang dikasihi Yesus


Kedua bersaudara ini adalah nelayan-nelayan yang sedang bekerja bersama ayah mereka di danau Galilea saat dipanggil untuk menjadi penjala manusia ( Mrk 1:19; Mat 4:21:Luk 5:10 )

Dia juga menjadi rasul inti bersama Petrus dan Yohanes ( Mrk 3:17; Mat 10:2; Luk 6:14: Kis 1:13 ). Bersama saudaranya Yohanes mereka adalah pribadi-pribadi yang selalu siap

Berkarakter kuat sehingga Yesus menyebut mereka, “Boanerghes” yang berarti putera-putera guruh ( Mrk 3:17 )


Sebagaimana dikatakan di atas bahwa Yakobus menjadi salah satu rasul inti dalam komunitas Yesus

*Ia hadir dalam penyembuhan ibu mertua Petrus ( Mrk 1:29-31 ), pada kebangkitan anak perempuan Yairus ( Mrk 5:37-43; Luk 8:51-56 ), pada saat transfigurasi di Gunung Tabor ( Mrk 9:2-8; Mat 17:1-8; Luk 9:28-36

Bersama saudara-saudara (Petrus, Andreas dan Yohanes) mereka bertanya kepada Yesus tentang tanda-tanda zaman dan akhir dunia ( Mrk 13:1-8 ) dan bersama Petrus dan Yohanes dipanggil Yesus untuk berjaga-jaga di Getzemani ( Mrk 14:33; Mat 26:37 ).

Ia juga meminta Yesus untuk menurunkan api bagi orang-orang Samaria kalau tidak menerima Yesus ( Luk 9:51-56 ).

Orangnya ambisius sehingga meminta tempat di sisi kiri atau kanan Yesus sehingga menimbulkan konflik komunitas para rasul ( Mrk 10:35-45; Mat 20:20-28 )

Realisasi penuh dari Sabda Yesus tentang meminum cawan menjadi nyata. Selama pesta Paskah orang Yahudi tahun 44, ia dibunuh oleh Raja Herodes Agripa I ( Kis 12:1-2 )


Persoalannya adalah mereka tidak peka akan perasaan Tuhan Yesus. Permintaan ini disampaikan pada saat Tuhan Yesus sedang menggumuli penderitaan yang akan dialami-Nya di atas salib (ayat 17-19)

Mereka tidak memahami makna dibalik penderitaan-Nya. Bagi mereka, Tuhan Yesus akan menjadi raja yang perkasa yang mengenyahkan penjajah Romawi dan mendiri kan kerajaan-Nya di bumi ini


Maka kelak mereka pun akan memerintah bersama-Nya. Seandainya mereka mengerti bahwa Tuhan Yesus bukanlah Raja Yahudi seperti yang mereka harapkan, pasti mereka tidak akan menyanggupi meminum cawan penderitaan Tuhan Yesus itu (ayat 22).


Kemarahan sepuluh murid lainnya terhadap Yohanes dan Yakobus menunjukkan bahwa sebenarnya mereka pun berpikiran yang sama ( ayat 24; band. Mat. 18:1-5 ).


Tuhan Yesus menegaskan bahwa Kerajaan Surga berbeda dengan pemerintahan dunia. Menurut hukum dunia, siapa yang berkuasa, dialah yang dilayani (ayat 25).

Akan tetapi, dalam Kerajaan Surga, siapa yang mau melayani orang lain justru dialah yang terbesar

Tuhan Yesus sendiri menyatakan keteladanan-Nya dengan melepaskan hak untuk dilayani supaya bisa melayani manusia. Bahkan Beliau rela mati sebagai tebusan demi keselamatan setiap orang (ayat 26-28)


Pada umumnya, manusia ingin berkuasa karena kekuasaan identik dengan dilayani, hidup enak, kaya, terkenal, dsb. Kalau perlu hal itu diperoleh dengan cara menjegal sesama atau menindas kebenaran demi mendapatkan posisi tertinggi


Kalau hal demikian dilakukan juga dalam gereja dan pelayanan, berarti kita telah menyalah artikan dan menyalah gunakan kekuasaan dalam Tuhan


Kita juga diingatkan bahwa sesungguhnya sebagai murid Kristus, ibarat bejana tanah liat, yang rapuh dan tidak sempurna. Bejana itu menjadi indah karena kreasi pembuatnya.

Demikian hidup kita akan semakin kuat, sempurna apabila kita berpasrah, menyerahkan diri kita kepada Tuhan

Biarlah tanganNya yang perkasa membentuk anda dan saya menjadi bejana yang siap dibentuk menjadi kuat dan indah

Biarlah Kristus sang Pembuat bejana itu sungguh-sungguh hidup di dalam diri kita

Bersiaplah meminum cawanNya

Jadilah pelayan dan abdi Tuhan yang setia. Apakah anda mau


Mat. 20:17-28 ~ Rabu
"CawanKu memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya."
PELAYANAN, PERJUANGAN dan PENGORBANAN merupakan tolok ukur kebesaran dan kesejatian murid yakni senasib dengan Gurunya, ikut ambil bagian dalam suka-duka dan perjuangan hidup Yesus dan bukan posisinya. Jadi pada dasarnya murid yang sejati adalah pelayan kehidupan yang rendah hati dan dengan tulus hati rela berkorban.
Saudaraku, semangat pelayanan Anda selama ini berdasarkan pada POSISI atau ISI?
JLU.

DOA:
Bapa di surga, terimakasih untuk damai yang aku rasakan. Ajarlah aku untuk memiliki hati seorang hamba, agar aku mampu melakukan yang terbaik bagi-Mu dan bagi sesama. Amin.



Rabu, 11 Maret 2020
Pekan II Prapaskah
¤ Yer. 18:18-20
¤ Mzm. 31:5-6,14,15-16
¤ Mat. 20:17-28
"Serviam"
~ Aku melayani ~
   Inilah semangat pelayanan sebagai seorang 'hamba'.
   Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus mempertegas ajakan menjadi muridNya yang memiliki semangat melayani sebagai seorang 'hamba'.
   Adapun jalan keutamaan seorang murid yang mempunyai semangat melayani sebagai seorang 'hamba', antara lain:
1. Mengasihi
   Allah itu Kasih. Gereja mengajak kita saling mengasihi karena Allah juga terlebih dulu mengasihi kita.
   Di sinilah kita diharapkan memiliki "mata" yang jernih, "hati" yang penuh kasih dan "rasa" yang penuh sukacita untuk mewujudnyatakan kasih setiap hari dalam:
   ♡ karya yang murah hati
   ♡ ucapan yang memberkati
   ♡ doa yang sepenuh hati
2. Melayani
   Semangat melayani merupakan suatu keteladanan melayani Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati.
   Di sinilah kita diajak memahami hakekat dasar Gereja yakni
♡ "Gereja yang mau mendengarkan"
♡ "Gereja yang mau peduli"
♡ "Gereja yang mau melayani,
terlebih bagi para "korban tersalib" di tengah dunia yang terluka. Melayani itu identik dengan gerakan, tergerak dan bergerak serta berbuat lewat pelayanan yang
   ♡ mulai dari diri sendiri
   ♡ mulai dari sekarang
   ♡ mulai dari hal-hal yang kecil
   Saudaraku, kalau kita mau menjadi pelayan sejati, jauhkan diri kita dari segala macam ambisi pribadi.
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang siap mengasihi dan melayani. Amin.


================================================


Selamat Pagi Saudara☑πŸ”

Hari ini Rabu, 11 Maret 2020
Hari Rabu Pekan II Prapaskah

Marilah Berdoa:☑πŸ”
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Untuk bisa sampai pada kesempurnaan panutan kita adalah Kristus yang sengsara, wafat dan bangkit. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Kitab SuciπŸ“–
1. Yer. 18:18-20
2. Mat. 20:17-28
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)

Memahami Injil☑πŸ”
☑17 Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan:
18 “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.
19 Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.”
(Yesus memberitahukan kepada para murid-Nya, bahwa: Dia akan menderita, wafat dan pada hari ke tiga bangkit di antara orang mati.)

☑20 Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
21 Kata Yesus: “Apa yang kaukehendaki?” Jawabnya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”
(Sangat kontras! Saat Yesus menuturkan sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, ibu anak-anak Zebedeus meminta kepada Yesus kedudukan bagi kedua putranya untuk duduk mulia di kanan dan kiri-Nya.)

☑22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya: “Kami dapat.”
(Yesus membuka mata mereka, untuk dapat sampai pada kedudukan itu mereka harus minum piala penderitaan. Dia bertanya: Apakah mereka sanggup? Mereka tanpa pikir dalam, menjawab: Sanggup!)

☑23 Yesus berkata kepada mereka: “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.”
(Yesus membenarkan: Cawan penderitaan akan mereka alami; namun yang berhak memberi kedudukan duduk di kiri-kanan-Nya adalah Allah Bapa sendiri.,)

☑24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
(Pertanyaan dan perbincangan yang kurang pada tempatnya ini menyebabkan para murid lain berang.)

☑25 * Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
27 dan barang siapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
(Yesus menggunakan kesempatan ini untuk mengajar para rasul: Siapa pun yang ingin menjadi besar dan terkemuka harus mempunyai semangat dan menjadi pelayan & hamba menyerahkan diri untuk keselamatan sesama. Tidak bisa menduduki jabatan memerintah dengan menggunakan kekerasan tangan besi.)

☑28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
(Yesus mengajar dan memberi teladan hidup dengan bersemangat hamba dengan memberikan nyawa-Nya untuk tebusan bagi banyak orang.)

Merenungkan☑πŸ”
πŸ”Manusia yang terus mencari pemuasan diri dengan: Harta, takhta dan syahwat; bisa diumpamakan, mereka adalah orang-orang yang minum air laut. Mereka semakin minum akan semakin haus.

πŸ”Yesus adalah mata air dari batu karang yang di pukul Musa untuk memberi minum orang Israel. Mata air yang menyegarkan, memberi kehidupan.

πŸ”Air hidup ini memberi semangat menjadi hamba: memberikan nyawa untuk sesama.

πŸ”Hal ini di ajarkan dan diteladankan Yesus lewat jalan salib, wafat  dan kebangkitan-Nya. 

πŸ”Pertanyaan untuk kita, apakah olah  rohani: Puasa, doa dan sedekah yang kita lakukan, membawa kita mempunyai semangat pelayan/ hamba?

Doa Permohonan☑πŸ”
☑Tuhan semangat sebagai hamba untuk melayani sampai menyerahkan nyawa untuk keselamatan orang lain adalah semangat-Mu sendiri. Kobarkan semangat cinta kasih itu di dalam hatiku Tuhan. Kami mohon....

Hening☑πŸ”
(Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)

Doa Penutup☑πŸ”
Salib bukanlah hiasan liontin belaka. Salib menunjuk pada Hamba Allah yang melayani dengan menyerahkan diri untuk keselamatan sesama. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan sertamu – dan sertamu juga.

Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.

Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin

☑πŸ”πŸ™πŸΌ✝πŸ“–πŸ”☑
πŸ›πŸ›πŸ›πŸ”œπŸ¦‹πŸ¦‹πŸ¦‹

Teriring doa dari Karmel

===================================================


Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan Prapaskah II, 11 Maret 2020

MEMERIKSA MOTIVASI MENGIKUTI KEHENDAK TUHAN

Renungan kita pada hari ini bertema: Memeriksa Motivasi Mengikuti Kehendak Tuhan. Pertanyaan Yesus kepada ibu kedua rasul dari keluarga Zebedeus: Apa yang kaukehendaki? merupakan pintu masuk untuk mengerti kesesuaian antara kehendak Tuhan dan keinginan manusia yang mengikuti-Nya. Visi Yesus untuk keselamatan umat manusia yang lakukan melalui jalan salib dan penderitaan, menarik perhatian para pengikut, termasuk kedua rasul itu. Seperti banyak murid dan pengikut lain termasuk kita, rasa tertarik ini menguatkan motivasi untuk mengikuti Kristus.

Sejauh sebuah rasa tertarik sebagai tahap awal yang kemudian mengungkapkan iman dan kesanggupan mengikuti-Nya, suatu kesesuaian merupakan sebuah hasil yang baik. Tuhan berkehendak demikian, lalu kita manusia menyanggupi. Biasanya ungkapan seperti “saya suka” atau “saya tertarik” atau “siap, saya mau” menjadi tanggapan yang diberikan. Misalnya ketika mendapatkan satu pernyataan dalam renungan firman Tuhan, seseorang berseru: ya, saya menyadari di dalam diri dan suka dengan yang diinginkan oleh Tuhan dari saya. Ini menandakan adanya kesesuaian.

Tahap awal ini menuntun kita ke tahap berikutnya, yaitu motivasi yang menggerakkan rasa tertarik dan suka itu. Kita tidak cukup mempunyai dari awal hanya satu motivasi saja. Kita perlu juga memeriksa motivasi untuk memastikan kalau ia masih orisinal atau tetap bertahan dengan kesesuaian itu atau memang sudah bergeser. Motivasi seseorang bisa bergeser karena keinginan atau selera yang berubah-ubah berdasarkan kebebasannya dan daya tarik keadaan di luar dirinya. Di dalam berteman atau berkolaborasi dalam satu kegiatan, tak ada jaminan untuk bertahan selamanya, itu karena berubahnya motivasi.

Kedua bacaan pada hari ini menyinggung tentang berubahnya motivasi dalam mengikuti kehendak Tuhan. Mereka yang mengubahnya demi kepentingan dirinya sendiri ditegur oleh Tuhan. Nabi Yeremia tegas berhadapan dengan musuh yang hendak membinasakan dia. Allah di pihak dia dan ia tidak gentar. Namun pada saat yang sama, ia meminta supaya Allah menyiksa dirinya dan menghukum para lawannya juga. Kedua saudara Zebedeus menyanggupi jalan mengikuti Kristus, tetapi mereka didorong untuk mendapatkan tempat spesial di dalam Tuhan.

Jadi terlihat di sini, ketika kita dengan terus-menerus memeriksa motivasi untuk percaya dan setia kepada Kristus, kita akan menemukan ada perubahan motivasi dalam perjalanan waktu. Perubahan yang disinggung hari ini ialah pengutamaan kepentingan pribadi demi kepuasan sendiri, dan bukan karena kehendak Tuhan. Kita tahu akibatnya kalau tidak mengikuti kehendak Tuhan.

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, tambahkanlah kami kekuatan untuk selalu memiliki motivasi yang benar dalam mengikuti-Mu. Bapa kami... Dalam nama Bapa...

Comments