Renungan Harian Kamis 09 Januari 2020, 1Yoh 4:19-5:4 Injil Luk 4:14-22a

Bacaan Liturgi 09 Januari 2020


Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Bacaan Pertama
1Yoh 4:19-5:4
Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:
Saudara-saudara terkasih,
Kita harus mengasihi Allah,
karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Jikalau seorang berkata, "Aku mengasihi Allah,"
tetapi ia membenci saudaranya,
ia adalah seorang pendusta,
karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat,
tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat.
Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia:
Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus,
lahir dari Allah;
dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan,
mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya.
Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah,
yaitu apabila kita mengasihi Allah
serta melakukan perintah-perintah-Nya.
Sebab inilah kasih kepada Allah,
yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.
Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat,
sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia.
Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia:
yakni iman kita.

Demikianlah sabda Tuhan!

Bacaan Injil
Luk 4:14-22a
Pada hari ini digenapilah Kitab Suci.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sesudah dicobai Iblis di padang gurun,
dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea.
Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.
Selama disitu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ,
dan semua orang memuji Dia.
Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan.
Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat
Ia masuk ke rumah ibadat,
lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya,
dan setelah membukanya,
Ia menemukan nas di mana ada tertulis:
Roh Tuhan ada pada-Ku
oleh sebab Ia telah mengurapi Aku
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin;
dan Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
dan penglihatan bagi orang-orang buta,
untuk membebaskan orang-orang yang tertindas,
untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.
Kemudian Yesus menutup kitab itu,
Mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk;
dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
Lalu Yesus memulai mengajar mereka, kata-Nya,
"Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya."
Semua orang itu membenarkan Dia,
dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan!

RENUNGAN SINGKAT:
"ALLAH YANG PENUH KASIH DAN MENYELAMATKAN HADIR NYATA."

Kita masih dalam masa Natal dimana kita bersukacita karena Kasih Allah yang nyata hadir lewat Yesus Kristus, Anak Allah yang menjadi manusia. Allah sungguh membuktikan kepada kita bahwa Dia adalah kasih dan bahwa kita juga dituntut untuk mengasihi Allah dengan menuruti perintah perintah Allah, seperti dinasihatkan kepada kita lewat bacaan pertama.
Dalam Injil Yesus kembali menggarisbawahi dengan sangat jelas soal mengapa Dia ada didunia dan apa yang menjadi misiNya, dan Dia adalah Mesias yang dinanti nantikan. Dia ada untuk menyampaikan kabar baik, Dia ada untuk memberitakan pembebasan kepada para tawanan, Dia ada untuk membawa penglihatan untuk orang orang buta, Dia ada untuk membebaskan orang orang tertindas, dan Dia ada untuk membawa Rahmat Tuhan.
Kita semua sudah mengalami kasih Allah yang luar biasa ini. Kita diundangNya untuk selalu hidup dalam kasih. Kita diminta Tuhan untuk juga menjadi berkat dan Rahmat bagi semua orang. Semoga Misi Yesus sungguh menjadi Misi kita juga jaman in. Misi Yesus akan selalu menjadi Misi kita. Semoga.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.

DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami untuk selalu hidup dalam kasih dan selalu menjadi berkat bagi banyak orang. Amin

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
🙏🙏🙏✝✝✝🛐🛐🛐

Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,

RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.
*********************************************************************************
Kamis, 09 Januari 2020
Kamis Sesudah Epifani 
¤ 1 Yoh. 4:19 - 5:4
¤ Mzm. 72:2,14,15bc,17
¤ Luk.4:14-22
"Caritas in veritate"
~ Cinta kasih di dalam kebenaran ~
   Inilah intisari ajaran Yesus "Sang Kebenaran Ilahi".
   Mengacu pada bacaan Injil hari ini, mengasihi Tuhan dan sesama adalah perintah Allah yang utama.
   Adapun tiga sikap dasar mewujud-nyatakan ajaran 'cinta kasih di dalam kebenaran' ini, antara lain:
1. Mengasihi Allah
   Kita mengasihi Allah sepenuh hati karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
   Di sinilah kita diajak menyadari bahwa pengalaman akan kasih Allah lewat suka-duka, jatuh-bangun, tawa-tangis hidup kita sehari-harinya menjadi dasar membalas kasihNya.
2. Mengasihi sesama
   Kita mengasihi sesama dengan tulus karena Allah mengasihi kita, apa adanya.
   Di sinilah kita diajak selalu mau mengasihi sesama bahkan sesama yang kadang tidak sama dengan kita karena pernah melukai hati kita.
3. Mengasihi semesta
   Kita mengasihi semesta seutuhnya sebagai media kehadiran Allah yang sejati.
   Di sinilah kita diajak untuk mau terus merawat dan memelihara sumber daya dan kekayaan alam secara bijak.
   Saudaraku, sesungguhnya cinta kasih dan kebenaran itu bukan cuma soal vertikal kepada Allah atau soal horisontal kepada sesama tapi juga integral kepada semesta. Mari kita mau terus mengasihi dan bergantung kepada Allah, sumber kasih sejati.
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang rela terus hidup dalam kasihNya. Amin
*********************************************************************************
Luk. 4:14-22 ~ Kamis
"ROH TUHAN ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang MISKIN dan Ia mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan bagi orang-orang TAWANAN dan penglihatan bagi orang-orang BUTA, untuk membebaskan orang-orang yang TERTINDAS, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang"
Allah mencintai semua orang, tapi Yesus MENGUTAMAKAN yang MISKIN dkk. Mereka ini LEBIH TERBUKA pada keselamatan Allah. Melanjutkan misi Yesus, GEREJA juga mempunyai 'OPTION FOR THE POOR'
Saudaraku, bagaimana perhatian Anda kepada orang-orang MISKIN dkk itu?
JLU.

DOA:
Ya, Tuhan berilah kami kemampuan untuk mengasihi sesama kami tanpa membedakan suku, agama dan ras. Amin.

*********************************************************************************


Sabda Kehidupan
Kamis 9Januari 2020
Luk 4:18
 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku.."

Keyakinan Yesus mengenai siapakah diriNya, bahwa Roh Allah besertaNya, mengurapiNya dan mengutusNya, kiranya juga menjadi keyakinan diri kita, sekaligus iman kita mengenai siapakah diri kita sebenarnya di hadapan Allah. Yakinlah Roh Allah ada pada kita, mengurapi kita dan menyertai perutusan kita untuk mewartakan kasih Allah pada dunia dan sekitar kita. Aku ada bukan sekedar ada. Aku ada karena rancangan Allah yang indah. Ia mengutus aku ke dunia agar namaNya dimuliakan dan aku bahagia karena dapat bermakna bagi dunia sekitarku. "Ini aku ya Allah, utuslah aku. Ya Yesus temani aku dengan Roh KudusMu, menjadi saksi kasih dan kebaikanMu."

Have a great day. JLU🙏❤😇

*********************************************************************************
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                        Kamis, 09 Januari 2020                                                                                                                 
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Dalam Keheningan Bathin, Kita Mendengar Suara Hati Dan Bisikan Tuhan!
Lukas 4: 14 – 22a

Saudara-saudari... Pada bulan November 1999, saya mengikuti retret 30 hari di Rumah Retret Yesuit di Novaliches Quezon City di Filipina. Pada minggu ketiga, tema retret adalah sengsara dan wafat Kristus. Pada waktu itu Bapa Rohani saya menganjurkan, kalau boleh selama minggu ketiga, satu jam dari 4 jam kontemplasi dibuat pada jam 12 malam sampai jam 1 pagi. Dengan maksud supaya saya lebih gampang masuk dalam kontemplasi dan alami penderitaan Tuhan dalam keheningan. Anjurannya saya terima dengan senang hati. Pada satu malam, selagi saya duduk berkontemplasi, tiba-tiba saya mendengar orang menangis. Saya buka mata dan coba mendengar dari mana suara itu datang. Tetapi suaranya menghilang. Tiba-tiba muncul dalam pikiranku, “oh pasti ada orang datang malam-malam ke Kapela melayat jenasah seorang pastor tua yang barusan meninggal.” Hatiku didorong untuk pergi ke kapela. Saya langsung berdiri dan keluar dari ruang doa menuju kapela. Sewaktu tiba di kapela tidak ada orang, cuma lampu tabernakel yang menyala. Saya kembali lagi ke kamar doa, teruskan kontemplasiku. Karena suasananya sangat sunyi, sekitar 12:30, konsentrasiku cepat masuk dalam kontemplasi. Selagi berkontemplasi terdengar lagi tangisan orang, suara tangisan sangat jelas. Saya kembali membuka mata, coba mendengarkan dari mana datangnya tangisan itu. Saya keluar dari ruangan doa untuk kedua kalinya, tetapi saya tidak mendengar lagi suara tangisan itu. Saya kembali lagi ke kamar melanjutkan doaku. Sesudah beberapa menit berkontemplasi, terdengar lagi suara orang menangis. Waktu itu saya langsung katakan: “Tuhan, saya tahu, tangisan ini bukanlah dari mana-mana, tetapi dari dalam lubuk hatiku. Jiwakulah yang menangis. Tuhan, saya butuh pengampunanMu.” Besoknya saya ceriterakan pengalaman ini kepada Bapa rohaniku dan meminta dia untuk mendengarkan pengakuan dosaku.
Saudara-saudari... Dalam keheningan bathin, kita bisa mendengarkan suara hati kita dan suara Tuhan. Injil hari ini menceriterakan apa yang terjadi ke atas Yesus Kristus. Pada hari Sabat, Yesus Kristus masuk ke rumah ibadat. Kepadanya, diberikan Kitab nabi. Ia membaca Nas yang ada tertulis: “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang2 miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang2 tawanan, dan penglihatan bagi orang2 buta, untuk membebaskan orang2 yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Sesudah Ia membacakan Kitab Suci itu, Ia duduk.  Lalu Ia mulai mengajar, katanya: “Pada hari ini, genaplah nas ini pada waktu kamu mendengarnya.” Dan semua orang membenarkannya.

Satu hal yang menarik dalam bacaan hari ini adalah sesudah Yesus membaca Kitab Suci, Ia duduk. Dalam posisi duduk Ia merenung sebentar, biarkan apa yang sudah dibacakannya meresap masuk ke dalam lubuk hatinya dan biarkan suara Roh Kudus bekerja di dalam dirinya. Sesudah Ia dipenuhi Roh Kudus dan merasa yakin akan apa yang didengarnya dalam permenungannya itu barulah Ia mengajar mereka. Karena ajaranNya benar dan sungguh meyakinkan para pendengar, maka para pendengar membenarkan Dia dan mereka semua heran akan kata-kata yang indah yang diucapkanNya.

Saudara-saudari... Betapa pentingnya kita meluangkan waktu untuk diri sendiri dan Tuhan dalam keheningan bathin kita. Dalam keheningan, kita bisa mendengar bisikan bathin kita dan bisikan Roh Tuhan.

Marilah saudara-saudari... Sisihkanlah sedikit waktu setiap hari, duduklah sendirian, heninglah sebentar mendengarkan bisikan hati kita; pikirkanlah Tuhan sejenak dan bukalah hati kita untuk mendengarkan bisikan suaraNya. Setiap hari, tubuh dan jiwa kita selalu berkata-kata kepada kita tetapi kadang kita tidak mendengarkan bisikannya; demikian pun dengan Tuhan, setiap saat Tuhan selalu berkata-kata dengan kita, tetapi kadang kita tidak mendengarkanNya. Hanya dalam keheningan bathin, kita bisa mendengar suara tubuh, jiwa kita dan Tuhan kita.

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan berilah kami kesadaran akan pentingnya keheningan dan bukalah telinga hati kami untuk mendengarkan bisikan tubuh/jiwa kami dan bisikan suaraMu. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.

*********************************************************************************
TAHUN  RAHMAT  TUHAN TELAH DATANG
( Lukas  4 : 14-22a )

Pernahkah anda menantikan sesuatu begitu lama? Misal, seorang ibu yang menantikan kelahiran bayi atau seorang mahasiswa yang menantikan masa wisuda

Orang yang menantikan sesuatu biasanya akan melakukan berbagai persiapan untuk menyambut tergenapinya penantian itu. Menanti merupakan kondisi membuat orang jenuh, 1 jam terasa 60 menit lamanya

Allah telah lama berjanji akan menyatakan keselamatan bagi umat-Nya. Saat itu Yesus menyatakan bahwa pengharapan Israel akan keselamatan Allah telah terealisasi

Pelayanan Yesus akan membawa restorasi total karena manusia akan mengalami pengampunan dosa dan pemulihan hubungan dengan Allah.

Nas yang dibacakan oleh Yesus adalah kabar gembira atau kabar baik: kabar baik bagi yang miskin, pembebasan bagi yang tertawan, penglihatan bagi yang buta, pembebasan yang tertindas dan berita perihal tahun rahmat Tuhan

Sebagai orang-orang yang percaya kepadaNya kita dipanggil untuk berbuat yang sama, meneladan cara hidup dan cara bertindakNya

Marilah kita lihat dengan cermat, teliti dan tekun lingkungan hidup  masing-masing serta ketika ada sesuatu yang tidak baik atau tidak beres segera  diperbaiki atau bereskan:

Yang kotor kita bersihkan, yang amburadul kita atur, yang tidak tertib kita tertibkan, yang tertekan kita bebaskan

Dengan kata lain hendaknya cara hidup dan cara bertindak kita dimanapun dan kapanpun serta kehadiran dan sepak terjang kita senantiasa membuat lingkungan hidup semakin baik, menarik dan memikat

Kemanapun kita pergi atau dimanapun kita berada hendaknya tidak menjadi beban bagi orang lain, melainkan pembantu bagi orang lain.

Mendengar firman Tuhan ternyata tidak lantas membuat orang jadi mengerti dan percaya. Memang dibutuhkan hati yang terbuka untuk melihat siapa Yesus sebenarnya dan kemudian mengalami kuasa dan kasih-Nya

Kita telah  menerima Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan, tetapi apakah kita telah membuka tiap area dalam kehidupan  secara utuh kepada Tuhan?

Pertanyaan refleksi secara sederhana adalah "Kita mau membantu atau mengganggu"

*********************************************************************************
RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PESTA PENAMPAKAN TUHAN. KAMIS, 09 JANUARI 2020. BACAAN: IYoh. 4:19-5:4. Luk.4:14-22a.
OLEH : RD. JOHN KOTA SANDO

Betapa mulia dan berharganya diri manusia di hadapan Allah, karena Allah menciptakannya sebagai citraNya. Kehadiran Allah dalam hidup kita dapat dialami lewat perjumpaan kita dengan sesama. Kesaksian hidup para orang kudus mengatakan bahwa melalui orang-orang miskin dan menderita, mereka berjumpa dengan Allah. Mereka mencintai Allah dengan cara mencintai dan melayani orang-orang miskin dan menderita.
Apalah artinya kita begitu dekat dengan Tuhan dan nampak sangat religius, sementara kita suka merendahkan sesama kita dan berlaku tidak adil terhadap mereka? Itulah sebabnya mengapa Yesus menyebut para ahli Taurat dan orang Farisi sebagai golongan orang paling celaka dan keturunan ular beludak, karena kelihatan mereka sangat religius, tetapi mereka jauh dari cinta kasih.
Bacaan pertama dari surat Yohanes (IYoh.4:19-5:4) dengan sangat jelas mengatakan: "Jikalau seorang berkata: Aku mengasihi Allah, tetapi membenci saudaranya,  ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. Barangsiapa mengasihi Allah, ia juga harus mengasihi saudaranya" (IYoh.4:20-21). Bacaan Injil (Luk.4:14-22a) merefleksikan kepada kita bahwa kedatangan Yesus ke dunia ini membawa misi yang membahagiakan, di mana orang miskin mendapat kabar baik, para tawanan dan orang-orang tertindas menerima berita pembebasan dan orang-orang buta mendapatkan penglihatan (bdk. Luk.4:19). Hal ini mau menegaskan kepada kita bahwa Allah tidak mau membiarkan manusia yang merupakan citraNya itu jatuh terpuruk karena berbagai macam persoalan hidup. Ia mengangkat manusia dari jurang penderitaan lewat kehadiran PuteraNya Yesus Kristus, agar setiap orang dapat mengalami kehadiranNya dalam diri sesamanya.
Tuhan berada tidak jauh dari lingkaran kehidupan kita. Dia ada di dalam diri sesama kita. Karena itu cintailah Allah dengan mencintai sesama kita. Dan cintailah sesama kita dengan cara mencintai Allah.
A M I N.
*********************************************************************************

Selamat pagi saudara🕯🕊

Hari ini Kamis, 9 Januari 2020.
Hari Kamis Sesudah Penampakan Tuhan.
Pesta St. Andreas Korsini, Uskup (Karmel)

Mari Berdoa🕯🕊
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Yesus adalah Kristus, yang di urapi dengan Roh Kudus.  Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Kitab Suci📖
1. 1Yoh. 4:19 – 5:4
2. Luk. 14-22a
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)

Memahami Injil🕯🕊
🕊Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. (Yesus yang di penuhi dengan Roh Kudus berhasil melewati pencobaan di padang gurun dan kembali ke Galilea. Saat di Galilea pun Dia mengajar dengan kuasa Roh Kudus sehingga semua orang memuji Dia.)

🕊Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. (Pada saat Yesus kembali ke kampung halamannya, Nazaret, pada hari Sabat Dia di rumah ibadat dan membaca Kitab Suci.) 

🕊KepadaNya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas (Saat Yesus membaca kitab nabi Yesaya, isi kitab itu menubuatkan tentang diri-Nya.) di mana ada tertulis:
1. Roh Tuhan ada pada-Ku, (Yesus di penuhi dengan Roh Kudus.)
2. oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, (Sebab Roh Kudus mengurapi Yesus. Menurut tradisi Yahudi, orang yang di urapi adalah  orang yang mendapat jabatan atau kedudukan khusus.)
3. untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; (Orang miskin adalah orang yang kehilangan relasi baik dengan Allah karena dosa. Jabatan Yesus adalah: Menyampaikan Kabar baik agar relasi dengan Allah di pulihkan dalam kuasa Roh Kudus.)
4. dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, (Orang-orang tawanan adalah orang yang tertawan dengan hawa nafsunya sendiri dan terbelenggu dengan kuasa jahat. Jabatan Yesus adalah menyembuhkan/ membebaskan manusia  dari tawanan dengan kuasa Roh Kudus.)
5. dan penglihatan bagi orang-orang buta, (Orang buta adalah mereka yang tidak bisa melihat Allah. Penyebab mereka buta, karena mereka tidak ada relasi dengan Allah dan di butakan hawa nafsu dan roh jahat. Jabatan Yesus menyembuhkan orang buta.)
6. untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, (Orang tertindas adalah tertindas oleh dosa. Jabatan Yesus adalah pengampunan dosa membebaskan manusia yang tertindas.)
7. untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. (Bila ini di jalankan merupakan tahun rahmat Tuhan sudah datang.)

🕊Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepadaNya.

🕊Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya. (Yesus pun menggaris bawahi bahwa, apa yang di nubuatkan nabi Yesaya, pada saat Yesus membacakan tergenapi) 

Merenungkan🕯🕊
🕯Pada saat Maria mengandung Yesus, Roh Kudus berperan besar pada peristiwa itu.

🕯Pada saat Yesus di baptis di sungai Yordan, pada saat itu terdengar suara Bapa dan Roh Kudus hadir dalam wujud merpati.

🕯Pada hari ini kita mendengar bahwa Yesus melewati pencobaan di padang gurun dan saat mengajar di Galilea dengan kuasa Roh Kudus.

🕯Sehingga hari ini kita saat merenungkan penampakan Tuhan Yesus: Yesus di perkenalkan sebagai pribadi yang memenuhi nubuat nabi Yesaya, Dia yang di urapi dengan Roh Kudus untuk menyelamatkan umat manusia.

🕯Pengurapan kemanusiaan Yesus oleh Roh Kudus, merupakan gambaran para murid Yesus yang juga akan menerima pencurahan Roh Kudus pada saat Pentakosta.

🕯Para murid Yesus yang juga di gerakkan Roh Kudus seperti Yesus; di harapkan para murid juga mampu mendengarkan dan melaksanakan kehendak Bapa.

🕯Bila para murid Yesus melaksanakan kehendak Bapa, maka ciri-ciri sebagai anak-anak Allah ada padanya.

🕯Sehingga: Yesus, Anak Allah, dan murid Yesus, anak-anak Allah, digerakkan oleh roh yang sama yakni: Roh Kudus. Maka kita semua menampilkan wajah Allah yang sama.

🕯Andreas Korsini, sebagai seorang uskup, ia digerakkan oleh Roh Kudus, menjadi:
1. Satu sisi lembut hati, namun di sisi lain penuh dengan ketegasan dalam memelihara jiwa-jiwa.
2. Meredakan perselisihan di dalam tubuh umat, mereka diajak untuk bersatu. Mengasihi Tuhan dan sesama.
3. Ia menjadi bapak untuk membimbing imam maupun umat untuk menghayati hidup dalam kekudusan.

🕯Bagaimana dengan saya?

Doa Permohonan🕯🕊
🕊Tuhan, Roh Kudus dengan 7 karunia-Nya, menolong kami untuk memulihkan wajah-Mu yang tercoreng dalam hidup kami. Bantu kami Tuhan agar karena Roh Kudus: Kami menjadi manusia baru. Kami mohon....

Hening🕯🕊
( Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)

Doa Penutup🕯🕊
Tuhan, gerakkanlah hidup kami dengan Roh Kudus-Mu; agar kami menjadi insan-insan yang seperti Engkau membangun kedamaian dan persatuan. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan sertamu – dan sertamu juga.

Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.

Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin
🕯🕊📖💟🙏🏼🕊🕯
🐛🐛🐛🔜🦋🦋🦋


Teriring doa dari Karmel

*********************************************************************************

Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis, hari biasa sesudah Penampakan Tuhan, 9 Januari 2020

MENGASIHI ALLAH ADALAH MENGASIHI SESAMA

Renungan kita pada hari ini bertema: Mengasihi Allah Adalah Mengasihi Sesama. Pada tanggal 15 April 2018, Paus Fransiskus mengunjungi sebuah gereja di kota Roma dan ia sempat berdialog dengan anak-anak. Emanuelle, bocah 8 tahun, beranikan diri maju dan mengajukan pertanyaan kepada Bapa Suci.

"Beberapa hari lalu bapak saya meninggal dunia. Bapa adalah seorang ateis. Tetapi ia seorang bapak yang baik sekali. Kami empat anak sangat mengalami kasih sayangnya. Ia membawa kami semua ke gereja untuk dibaptis menjadi Katolik. Apakah dengan begitu, bapak saya sekarang ada di surga?" Emanuelle mengajukan pertanyaan itu dengan kata-kata yang berat karena ia menangis.

Paus Fransiskus memberikan jawaban yang memuaskan dan menguatkan hati Emanuelle bersama ketiga saudaranya dan ibunya. Paus mengatakan bahwa Tuhan Allah yang membawa seseorang yang berhati baik ke surga. Siapa pun di dunia ini yang berbuat baik kepada sesamanya, sangat berkenan pada Tuhan. Ia tentu sangat dikasihi Tuhan. Ia pasti ada di surga dan bukan di tempat yang lain.

Persoalannya ialah bapak Emanuelle bukan seorang beriman. Ia seorang ateis. Dengan kata lain, di dalam pemahaman pada umumnya, ia tidak mengasihi Allah. Namun di dalam kenyataan hidupnya ia adalah seorang yang baik, penuh kasih sayang. Ia bahkan melakukan sebuah perbuatan kasih yang sangat besar, yaitu membawa semua anaknya kepada Gereja, kepada Yesus, dan kepada Allah. Berarti ia mengetahui ada Tuhan. Kepada Tuhan itu ia percayakan keluarganya.

Ia sebenarnya sedang mengasihi Tuhan yang tidak ia percayai. Ini harus kita namakan sebagai beriman yang terselubung, beriman secara implisit, atau beriman yang hanya diketahui Tuhan Allah dan hatinya yang terdalam. Bahkan ia sendiri tidak menyadari bahwa di dalam bawah sadar dan hatinya yang terdalam ada komunikasi dengan Tuhan. Oleh karena itu si Bapak ini mau tidak mau sudah memiliki kasih kepada Tuhan, maka ia dengan kemauan yang besar dan dalam kasih itu pula mempersembahkan anak-anaknya kepada Tuhan.

Santo Yohanes di dalam bacaan pertama hari ini menegaskan bahwa barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudara dan sesamanya. Kasih yang ia berikan atau bagikan kepada sesama itu adalah kasih yang sama yang ia dapatkan dari Tuhan, karena Tuhan yang lebih dahulu mengasihi dia. Pengalaman si Bapak yang ateis kepada empat anaknya itu cukup memberikan kita kesadaran dan pemahaman, bahwa kita sebagai orang-orang beriman tentu sangat mengasihi Allah dan kita mengasihi juga saudara dan sesama kita. Ini semua adalah penggenapan kitab suci seperti yang diwartakan oleh Injil pada hari ini. Pada saat kasih itu diungkapkan dan dibagikan, kitab suci menjadi nyata.

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, buatlah kami tekun dengan Sabda-Mu, maka kami digenapi oleh firman-Mu. Salam Maria... Dalam nama...

Comments