Mrk 3 : 13 - 19, Renungan Harian dan Bacaan Liturgi 24 Januari 2020Hari Biasa, Pekan Biasa II

Bacaan Liturgi 24 Januari 2020 

Hari Biasa, Pekan Biasa II
PW S. Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan Pertama
1Sam 24:3-21
Aku tidak akan menjamah Saul, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Pada suatu hari
Saul mengambil tiga ribu orang pilihan dari seluruh orang Israel,
lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya
di gunung batu Kambing Hutan.
Maka sampailah Saul ke kandang-kandang domba di tepi jalan.
Di sana ada gua,
dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat,
tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian dalam gua itu.
Lalu berkatalah orang-orang itu kepada Daud,
"Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu:
Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu.
Maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik!"
Maka Daud bangun,
lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
Kemudian berdebar-debarlah hati Daud,
karena ia telah memotong punca Saul.
Lalu ia berkata kepada orang-orangnya,
"Dijauhkan Tuhanlah kiranya daripadaku
untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku,
kepada orang yang diurapi Tuhan;
dijauhkanlah aku dari menjamah dia,
sebab dialah orang yang diurapi Tuhan."
Dengan perkataan itu Daud mencegah orang-orangnya;
ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul.
Sementara itu Saul bangun meninggalkan gua,
hendak melanjutkan perjalanannya.
Maka bangunlah Daud,
ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang,
katanya, "Tuanku raja!"
Saul menoleh ke belakang.
Maka Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah.
Lalu berkatalah ia kepada Saul,
"Mengapa engkau percaya
akan perkataan orang-orang yang mengatakan:
Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu?
Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat,
bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau
ke dalam tanganku dalam gua itu.
Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau,
tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku:
Aku tidak akan menjamah tuanku itu,
sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.
Lihatlah ini, Bapaku!
Lihatlah punca jubahmu dalam tanganku.
Dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu
dengan tidak membunuh engkau,
dapatlah kauketahui dan kaulihat,
bahwa tanganku bersih dari kejahatan dan pengkhianatan,
dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau,
walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.
Tuhan kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau!
Tuhan kiranya membalaskan aku kepadamu,
tetapi tanganku tidak akan memukul engkau;
seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan:
Dari orang fasiklah timbul kefasikan.
Sungguh, tanganku tidak akan memukul engkau.
Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang?
Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja!
Sebab itu Tuhan kiranya menjadi hakim
yang memutuskan perkara kita!
Kiranya Dia memperhatikan dan memperjuangkan perkaraku!
Kiranya Ia memberi keadilan kepadaku
dengan melepaskan aku dari tanganmu."
Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu,
berkatalah Saul, "Suaramukah itu, ya anakku Daud?"
Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul.
Katanya kepada Daud, "Engkau lebih besar daripada aku,
sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku,
padahal aku melakukan yang jahat kepadamu.
Telah kautunjukkan pada hari ini,
betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku:
Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu,
engkau tidak membunuh aku.
Apabila seseorang menangkap musuh,
masakan dilepaskannya dia pergi dengan selamat?
Tuhan kiranya membalaskan dengan kebaikan
apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini.
Dari ini semua, sesungguhnya aku tahu,
bahwa engkau pasti menjadi raja
dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.
Demikianlah sabda Tuhan!
Bacaan Injil
Mrk 3:13-19
Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya
untuk menyertai Dia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit.
Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya
dan mereka pun datang kepada-Nya.
Ia menetapkan dua belas rasul untuk menyertai Dia,
untuk diutus-Nya memberitakan Injil,
dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan.
Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah:
Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,
Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya,
yang keduanya Ia diberi nama Boanerges,
yang berarti anak-anak guruh;
selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas,
Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,
dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Demikianlah Injil Tuhan!
RENUNGAN SINGKAT:
"KITA DIPANGGIL UNTUK MELAYANI TUHAN."
Ya, kita semua dipanggil Tuhan untuk melayani Tuhan lewat tugas dan tanggungjawab kita saat ini. Kita yang hidup berkeluarga, hendaknya menjalankan tugas pelayanan pada Tuhan dengan hidup sebagai Ayah, Ibu, Suami, Istri, Anak anak, saudara dan saudari dengan baik. Hiduplah dalam kasih dalam keluarga, dalam semangat damai dan pengampunan, dalam semangat kasih dan hormat. Demikian pun kita yang hidup dalam biara atau Pastoran atau institusi, hiduplah dengan melayani Tuhan lewat tugas tugas kita dengan penuh tanggungjawab dan komitmen yang disertai cinta yang besar untuk pelayanan tersebut.
Itulah pelayanan yang kita berikan pada Tuhan sebagai konsekuensi hidup kita sebagai orang yang terpanggil.
Hari ini Injil mengisahkan Yesus yang memanggil dua belas rasul untuk menemani Dia dalam tugas pelayanan.  Yesus panggil dengan nama masing masing, dan mereka datang dengan pelbagai kelemahan. Tuhan menggunakan semuanya itu untuk satu pelayanan yang luar biasa.
Kita pun terpanggil. Mari kita tingkatkan rasa semangat 'terpanggil' kita agar kita sungguh menghayati dan menjalankan tugas pelayanan kita apapun itu. Berikan yang terbaik dan penuh dengan ketulusan dan cinta. Semoga.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.
DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami setia dalam melayani Engkau dengan penuh cinta dan komitmen. Amin.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
✝✝✝
*Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,*
*RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.*
=========================================
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan biasa ke-2, 24 Januari 2020; peringatan Santo Fransiskus dari Sales, uskup dan pujangga Gereja
KOMUNIKASI YANG BERGOTONG ROYONG
Tema renungan kita pada hari ini ialah: Komunikasi Yang Bergotong Royong. Mengapa pada saat memperingati Santo Fransiskus dari Sales ini, renungan kita diberi judul "Komunikasi Yang Bergotong Royong"? Ada beberapa alasannya, namun kita ingin menyebutkan dua di antaranya. Yang pertama ialah bacaan-bacaan liturgis hari ini dapat dimaknai sebagai sumber inspirasi dan yang kedua ialah tradisi Gereja menetapkan orang kudus asal Prancis ini sebagai pelindung wartawan, jurnalisme, dan pers Katolik.
Komunikasi menunjukkan adanya suatu kebersamaan dan persekutuan. Dua atau lebih manusia yang berhubungan timbal balik memungkinkan terjadinya komunikasi di antara mereka. Jika yang terjadi di antara mereka ialah relasi dalam berbicara, percakapan, dialog, berbagi cerita dan bahkan berdebat atau berselisih pendapat, komunikasi itu dapat dikategorikan dalam jenis komunikasi manusia yang natural dan normal. Kebudayaan dan tradisi kehidupan membentuk kita untuk memiliki kemampuan berkomunikasi pada jenis ini.
Namun demikian, komunikasi di antara manusia tidak hanya berhenti pada tingkat natural dan normal. Di dalam dunia kerja, penerapan teknologi, sistem organisasi dan rencana kerja yang memberikan perhatian atau pelayanan kepada publik, jenis komunikasi yang sangat diperlukan ialah komunikasi yang memakai sistem. Ada sinergitas berbagai elemen di dalamnya. Ada manajemen yang mengaturnya. Kerja sama dan sinergitas itu meliputi sesama manusia dan juga fasilitas terkait, dan pemakaian ruang dan waktu. 
Komunikasi yang bersistem ini dipandang sangat memerlukan cara bergotong royong. Setiap elemen melakukan perannya masing-masing dan terikat dalam sistem itu, mereka saling mengisi dan melengkapi. Di sebuah studio audio visual, setiap unsur berperan memberikan kontribusinya demi menghasilkan sebuah karya yang pada gilirannya dinikmati oleh publik. Gereja sendiri juga mempraktikkan sebuah sistem komunikasi gotong royong sehingga seluruh kehidupannya menggambarkan sebuah komunitas yang dinamis dan berguna.
Yesus Kristus pada waktu memilih para rasul, Ia membentuk mereka sebagai satu komunitas Gereja awal, dan komunikasi yang dipakai sangat bercirikan gotong royong. Panggilan kita masing-masing dikehendaki Yesus. Masing-masing mendapat tugas untuk menyertai Yesus dan melaksanakan semua pekerjaan yang dipercayakan oleh TuhanYesus. Sulit untuk merealisasikan misi Tuhan yang besar dalam membangun Kerajaan Allah, jika tidak ada suatu sistem gotong royong. Daud juga memberikan kesaksiannya tentang kerja sama dengan para pasukannya, demi mencegah terjadinya pembunuhan atas diri raja Saul.
Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, kepada-Mu kami perbaharui iman kami, dan kami mohon sudilah memberkati kami, sehingga kami tetap tekun mewartakan kebesaran-Mu di dalam dunia ini. Kemuliaan... Dalam nama ... 
Jumat, 24 Januari 2020
Pekan Biasa II
Pw. St. Fransiskus de Sales
¤ 1 Sam. 24:3-21
¤ Mzm. 57:2,3-4,6,11
¤ Mrk. 3:13-19
"Deus vult"
~ Tuhan menghendakinya ~
   Inilah hak prerogratif Tuhan dalam melaksanakan misiNya.
   Hari ini Gereja Katolik merayakan peringatan wajib St. Fransiskus dari Sales, pelindung para wartawan dan penulis sedunia.
      Mengacu pada bacaan Injil hari ini, dikisahkan Yesus pergi ke atas bukit untuk berdoa kepada Allah sebagai persiapan untuk memilih ke 12 murid seperti yang dikehendakiNya sendiri.
   Adapun metode yang dipakai Yesus demi keberlanjutan karya-karyaNya, antara lain:
1. Memilih
   Yesus memilih orang-orang Galilea yang sederhana, tak sempurna; ada yang berlatar belakang nelayan, ada yang tidak jujur, ada yang berperangai keras, ada yang peragu. Yesus pilih orang tidak memandang dari ketidak-sempurnaannya tetapi kesiapsediaan mereka.
   Di sinilah kita diajak menyadari juga bahwa Yesus memilih kita meskipun memiliki banyak kekurangan.
2. Memanggil
   Yesus memanggil beberapa orang yang dikehendaki-Nya, untuk menjadi tanda dan pembawa kasih kepada semua orang sampai ke ujung bumi.
   Di sinilah kita diajak menyadari dan menghayati bahwa kita ini tanda yang membawa kasih dari Tuhan. Maka diharapkan kita saling mengasihi dan melayani.
3. Menetapkan
   Yesus menetapkan 12 orang yang dipilih dan dipanggil menjadi rasul.
   Di sinilah kita diajak menyadari Tuhan sendiri yang merencanakan, memilih dan memanggil kita untuk menyertaiNya dan menjadi sahabat yang setia mengikuti-Nya.
4. Membentuk
   Yesus membentuk karakter ke 12 rasul ini dalam persekutuan pribadi dengan-Nya (tinggal bersama Yesus) agar menjadi seperti karakter-Nya.
   Di sinilah kita semakin menyadari betapa pentingnya kita membangun persekutuan di antara umat Kristen guna meneguh persahabatan sejati.
5. Mengutus
   Yesus mengutus ke 12 rasul untuk melaksanakan misi BapaNya namun Yesus tetap menyertai mereka.
   Di sinilah kita diajak menyadari misi dan penyertaanNya pada ke 12 rasul ini menjadi dasar bagi Gereja hingga akhir zaman.
   Saudaraku, dalam mewartakan Injil, Allah selalu ingin memakai manusia yang sederhana dan _bersedia_ dipakai sebagai alat-Nya mengubah dunia dan sesama. Dialah seorang Sahabat yang butuh bantuan, tapi membantu kita juga dengan cara luar biasa. Bersediakah kita dipakai Allah?
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria yang selalu menyertai kita sekeluarga yang taat mengikuti panggilanNya. Amin.
DOA:
Tuhan Yesus, berikanlah kepadaku keyakinan untuk membagikan dengan orang-orang lain kehidupan yang telah Kauberikan kepadaku. Bentuklah aku menjadi seorang pribadi yang mau dan mampu mengasihi dengan bela rasa dan hanya menggantungkan kepada kuat-kuasa-Mu semata. Amin.
================================
Mrk. 3:13-19 ~ Jumat
Ketika Yesus memilih ke 12 Rasul untuk menyertai-Nya, pola pikir dan sikap yang ada pada diri Yesus adalah POSITIF THINKING, tulus hati dan penuh harapan. Yesus sebagai Allah pasti tahu bahwa Yudas akan mengkhianatiNya. Namun Yesus tidak pernah berpikir tentang dosa dan kelemahan manusia. Yesus hanya berpikir tentang keselamatan manusia. Demikian pula ketika Yesus memanggil kita.
Saudaraku, apakah Anda juga memiliki pola pikir dan sikap yang sama seperti Yesus terhadap sesama?
JLU.
=================================
Selamat pagi saudara♥
Hari ini Jum’at, 24 Januari 2020.
Pw. Fransiskus dari Sales, Uskup & Pujangga Gereja.
Doa Persatuan Umat Kristiani Hari Ketujuh.
Mari Berdoa♥
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Orang yang Engkau panggil adalah orang yang mencintai Engkau. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Bacaan Kitab Suci
1. 1Sam. 24:3-21
2. Mrk. 3:13-19
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)
Memahami Injil♥
Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepadaNya.
(Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa kepada Bapa-Nya. Doa adalah relasi cinta. Jadi Yesus menjalin relasi cinta kasih dengan Bapa-Nya.
Atas dasar komunikasi kasih dengan Bapa-Nya, Yesus memanggil orang-orang yang di kehendaki-Nya dengan cinta-Nya. Dan mereka yang terpanggil itu datang mengikuti-Nya.
Mereka datang mengikuti-Nya itu artinya mereka membalas kasih-Nya, mencintai-Nya.
Mereka yang mencintai Dia berarti tidak mencari kehormatan diri sendiri melainkan  melakukan kehendak Allah untuk memuliakan Allah.
Mereka yang mencintai Dia, berarti tidak mencari kedudukan bagi diri sendiri melainkan memandang diri sebagai hamba yang tidak berguna.
Mereka yang mencintai Dia seperti Yohanes Pembaptis, berkata: Biarlah Tuhan semakin besar dan aku semakin kecil.
Mereka yang mencintai Dia hidup di tubuh fana ini namun pandangan, pikiran, hati serta tindakannya terarah untuk mencintai Dia.)
Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. (Mereka yang mengasihi Dia itu diutus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan mengusir setan.)
Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia. (Inilah nama-nama mereka yang menerima panggilan kasih-Nya dan kemudian membalas mengasihi Dia dengan menjadi pewarta Kerajaan Allah dan mengusir setan. Ada satu orang yang setelah mengasihi Yesus, kemudian berbalik. Dia adalah Yudas Iskariot.)
Merenungkan♥
♥Para rasul yang mengasihi Yesus, walaupun tetap hidup di dunia fana ini, namun mereka pandangannya terarah melakukan kebenaran Allah, ke surga.
♥Pribadi para rasul Yesus sesungguhnya sama dengan pribadi Daud yang ada di bacaan pertama hari ini.
♥Daud yang mempunyai peluang membunuh raja Saul namun tidak di lakukannya, walau ia tahu raja ingin menghabisi dirinya; hal ini di sebabkan ia sadar bahwa raja Saul adalah pribadi yang di urapi Allah. Daud tidak mau mendukakan hati Allah. (Silahkan membaca ulang bacaan pertama.)*
♥Sedang menurut St. Fransiskus dari Sales hidup mengasihi Yesus dapat di hayati dalam berbagai bentuk cara hidup manusia. Sebagai suami, istri, anak; ataupun uskup, imam, biarawan/wati semua bisa menghayati hidup mengasihi Allah. Entah itu sebagai dokter, perawat, tukang kayu, tukang batu, bekerja di Bank, di sawah, dll; semuanya bisa di lakukan dengan motivasi membalas mencintai Allah.
♥Bagaimana dengan saya? Apakah saya menjawab panggilan Tuhan dalam hidup ini dengan motivasi membalas cinta Allah?
Doa Permohonan♥
Tuhan Yesus, Engkau menyelamatkan manusia dengan jalan membangun relasi cinta antara manusia dengan Engkau. Orang yang beriman kepada-Mu adalah orang-orang yang menanggapi cinta-Mu dengan cara mencintai Engkau. Tuhan tambuhkanlah iman kami. Kami mohon....
Hening♥
( Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)
Doa Penutup♥
Tuhan, betapa besar kasih-Mu kepada kami, bila kami menyadarinya tentu kami tak kuasa tidak mengasihi Engkau. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Tuhan sertamu – dan sertamu juga.
Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.
Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin
♥✝♥
曆曆曆
Teriring doa dari Karmel
============================
DIPANGGIL UNTUK DIUTUS
( Markus 3 : 13-19 )
Kita pasti pernah menjadi seorang murid. Mungkin pada saat inipun di antara kita masih menjadi seorang murid
Setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi seorang murid, namun hanya sedikit yang dipilih untuk mengerjakan tugas dari Sang Guru.
Markus mencatat bahwa Tuhan Yesus naik keatas bukit dan di sanalah Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya(13).
Beliau memilih dan menetapkan dua belas orang untuk bersama-Nya memberitakan Injil (14). Jumlah dua belas murid tergolong sedikit. Pemilihan ini merupakan suatu anugerah dan hak istimewa yang Yesus berikan kepada mereka.
Awalnya, murid-murid inilah yang selalu bersama dengan Yesus. Di antara para murid, ada yang pertama kali dipanggil untuk mengikuti-Nya, yaitu Simon, Andreas, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes ( Mrk. 1: 16, 19 ).
0*Selain dipanggil, mereka juga diutus Yesus untuk memberitakan Injil dan diperlengkapi dengan kuasa untuk mengusir setan (15)
Disini kita melihat Yesus memberikan kuasa yang sama saat diri-Nya mengusir roh-roh jahat. Ini merupakan karunia istimewa yang Tuhan berikan kepada murid-murid-Nya.
Jika dilihat secara saksama, mereka yang dipilih Yesus menjadi murid-Nya sama sekali tidak memiliki kriteria yang menonjol. Ada yang berprofesi sebagai nelayan, pemungut cukai, dan orang biasa.
Yesus memanggil mereka untuk menjadi rasul bukan berdasarkan kekuatan, kepintaran dan kebaikan mereka. Mereka dipanggil menjadi rasul hanya karena anugerah. Meski demikian, mereka taat mengikuti Yesus. Tetapi, tidak semua orang mendapatkan panggilan yang sama seperti para rasul.
Ketika kita dipanggil menjadi murid Kristus, maka panggilan itu adalah sebuah anugerah, pemberian cuma-cuma. Hal ini bukan karena kita pandai berteologi, dan melakukan perbuatan baik.
Siapakah kita sehingga TUHAN panggil untuk menjadi murid, melayani, dan memberitakan Injil? Hargailah setiap panggilan yang Tuhan anugerahkan kepada kita.
==============================
JUMAT, 24 JANUARI 202
Bacaan Liturgi
Hari Biasa, Pekan Biasa II
PW S. Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan Injil
Mrk 3:13-19
Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya
untuk menyertai Dia.
SIRAMAN ROHANI                                      
Jumat, 24 Januari 2020                                                                                                         RP Fredy Jehadin, SVD
Tema:  Wujud nyatakan Sumpah Kita Dalam Karya Pelayanan!
                                    
Markus 3: 13 – 19
Saudara-saudari... Hari ini kita mendengar Yesus Kristus memilih kedua belas muridnya untuk menjadi Rasul. Menjadi orang dalam, yang selalu ada bersama Dia; belajar secara langsung dari padaNya dan siap diutus untuk meneruskan karya keselamatanNya. Sebelum memilih keduabelas RasulNya, Ia ke gunung berdoa di sana.
Dalam Perjanjian Lama, Gunung adalah tempat pertemuan Tuhan dan manusia.  Yesus Kristus mau berkonsultasi dengan BapaNya, mendengar apa kehendak BapaNya. Sesudah Yesus Kristus memilih keduabelas Rasul itu, sejak saat itu mereka selalu bersama-sama Yesus. Mereka belajar dari Yesus tentang rahasia kerajaan Allah; mereka juga belajar tentang suka duka menjadi pengikut Yesus Kristus. Yesus Kristus sendiri sudah memberi contoh nyata apa artinya menjadi Saksi Allah dalam dunia ini dan apa artinya mencintai Allah dan mengikuti kehendak Allah. Yesus Kristus sudah menjalankan semuanya. Sekarang para rasul dan muridNya, juga ditantang untuk menjalankan kesaksiaan yang sama. Sumpah jabatan sebagai anak – anak Allah yang sudah kita janjikan pada waktu kita menerima sakramen permandian, Krisma, perkawinan atau imamat atau sumpah kebiaraan, harus kita wujudnyatakan dalam tugas pelayanan kita.  Tuhan yang melihat dan mendengarkan, selalu ada di samping kita kapan dan di mana saja kita berada. Tuhan tidak pikun menurut kata-kata Pak Ahok. Tuhan selalu sempurna untuk selama-lamanya.
Cara kerja Yesus Kristus pun sangat menarik hati semua orang. Ia merangkul semua orang; berkata jujur dan benar. Kepada muridNya, Yesus tidak mengajarkan untuk menggunakan kekerasan dalam misi perutusan, sebaliknya promosikan hukum cinta kasih. Yesus tidak menjanjikan yang muluk-muluk, sebaliknya mengingatkan para pengikutnya untuk siap memikul salib. Dia juga sudah ingatkan para pengikutNya bahwa Ia akan menyertai mereka sampai pada akhir zaman.
Pertanyaan untuk kita, sebagai pengikut Kristus, apakah kita sungguh berusaha untuk menggunakan cara-cara yang baik, menarik, inspiratip dan benar dalam mewartakan kabar gembira kepada sesama? Pernahkah kita tergoda untuk menggunakan cara kekerasan dan intimidasi dalam upaya mencapai tujuan kita? 
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan  kalau kita selalu mengikuti cara Yesus Kristus. Tetapi kalau kita sering ikuti cara kita sendiri, yang mungkin tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, maka marilah kita mohon ampun dari Tuhan dan serahkan diri kita kepadaNya dan kembali membaharui janji utnuk mengikuti cara kerja Yesus Kristus.
Kita berdoa, semoga Tuhan tetap mengetuk hati dan pikiran kita kapan dan di mana saja agar kita selalu sadar akan status kita sebagai pengikut Kristus dan mengikuti tingkah-laku dan cara Beliau dalam tugas perutusan kita.
Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita.  Amin.

Comments