Mrk 2 : 13 - 17, Bacaan dan Renungan Harian Sabtu 18 Januari 2020

Bacaan Liturgi 18 Januari 2020

Hari Biasa, Pekan Biasa I
Bacaan Pertama
1Sam 9:1-4.17-19;10:1a
Inilah orang yang disebut-sebut Tuhan!
Inilah Saul yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Nya.
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Ada seorang dari daerah Benyamin,
namanya Kisy bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah.
Ia seorang suku Benyamin, seorang yang berada.
Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya;
tidak ada seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya:
ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya dari bahu ke atas.
Kisy, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya.
Sebab itu berkatalah Kisy kepada Saul, anaknya,
"Ambillah salah seorang bujang,
bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu."
Lalu mereka menjelajah pegunungan Efraim;
juga mereka menjelajah tanah Sahalim,
tetapi keledai-keledai itu tidak ada;
kemudian mereka menjelajah tanah Benyamin,
tetapi tidak menemuinya.
Ketika Samuel melihat Saul, yang datang minta petunjuk,
bersabdalah Tuhan kepada Samuel,
"Samuel, Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu;
inilah orang yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku."
Sementara itu
Saul datang mendekati Samuel di tengah pintu gerbang
dan berkata, "Maaf, di mana rumah pelihat itu?"
Jawab Samuel kepada Saul, katanya, "Akulah pelihat itu.
Naiklah mendahului aku ke bukit.
Hari ini kamu akan makan bersama-sama dengan daku;
besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan kemudian aku akan memberitahukan kepadamu
segala sesuatu yang ada dalam hatimu."
Maka keesokan harinyaSamuel mengambil buli-buli berisi minyak,
dituangnyalah ke atas kepala Saul,
diciumnyalah dia sambil berkata,
"Sungguh, Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel.
Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat Tuhan,
dan engkau akan menyelamatkannya
dari tangan musuh-musuh di sekitarnya."
Demikianlah sabda Tuhan!
Bacaan Injil
Mrk 2:13-17
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa Yesus pergi lagi ke pantai Danau Galilea,
dan semua orang datang kepada-Nya.
Yesus lalu mengajar mereka.
Kemudian ketika meninggalkan tempat itu,
Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai,
Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!"
Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus.
Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Lewi,
banyak pemungut cukai dan orang berdosa
makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya,
sebab banyak orang yang mengikuti Dia.
Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat,
bahwa Yesus makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa,
berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya,
"Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka,
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit!
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa!"
Demikianlah Injil Tuhan!
RENUNGAN SINGKAT:
"IKUTLAH AKU!"
Sapaan luar biasa Yesus untuk Lewi yang tidak bisa ditolaknya. Mengapa? Sudah ada kerinduan besar daripada Lewi untuk berbalik arah. Dan itu kemudian ditunjukan dengan pertobatan, dengan mengikuti Yesus dan mengadakan perjamuan dirumahnya. Ada beberapa hal menarik dalam peristiwa panggilan Lewi dan pertobatannya dan pemuridannya.
1) Sapaan Tuhan itu datang setiap saat. Diperlukan keterbukaan untuk menjawab Ya terhadap sapaan Tuhan.
2) Sapaan Tuhan selalu mengandung ajakan pertobatan yang harus disertai dengan tindakan pertobatan.
3) Tuhan yang adalah Mahacinta dan Mahakasih selalu akan mencari anak anakNya yang hilang. Dari kita manusia yang sering hilang ini dituntut semamgat keterbukaan untuk mau ditemukan kembali oleh Tuhan.
4) Semua kita orang berdosa. Jangan pernah menghakimi orang lain. Tetapi berjuanglah bersama untuk supaya bisa kembali pada Tuhan kita.
Saudara dan saudariku,  Marilah kita selalu mendengungkan ajakan Yesus untuk mengikutiNya, terutama mengikutiNya dengan semangat keterbukaan dan pertobatan. Semoga
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.
DOA:
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami agar selalu hidup dalam semangat keterbukaan siap untuk selalu terlibat aktif dalam misi Kasih Mu. Amin.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
✝✝✝
Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,
RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.
*******************
Selamat pagi ☕
"Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
             (Mrk 2:13-17)
Panggilan dan perutusan adalah ✌ dua hal menjadi  tanggungjawab  setiap orang beriman.
Berkah Dalem 
*******************
Sabtu, 18 Januari 2020
Pekan Biasa I
¤ 1Sam. 9:1-4,17-19
¤ Mzm. 21:2-3,4-5,6-7
¤ Mrk. 2:13-17
"Dilectione"
~ Cinta tak bersyarat ~
   Inilah prinsip kekristenan dalam hidup bersama sebagai saudara.
   Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus mengajarkan bahwa Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan “kita semua“, tanpa kecuali.
   Adapun makna kedatangan Yesus yang menyelamatkan ini, antara lain:
1. Panggilan
   Manusia diciptakan seturut wajah Allah. Kita dipanggil mengasihi wajah Allah dalam diri sesama.
   Di sinilah kita diajarkan memaknai panggilan mencintai sesama yang tidak sempurna, secara sempurna.
2. Kehadiran
   Kehadiran kita dengan hati tulus, penuh cinta bersama mereka yang diasingkan, dipinggirkan, dianggap sampah dan diperlakukan tidak adil sungguh dibutuhkan.
   Di sinilah kita diajak membawa cahaya iman dalam hidup mereka, agar mereka mengalami belaskasih Bapa melalui hidup dan karya-karya kita sebagai rasul Kristus yang sejati.
3. Kehidupan
    Kehidupan manusia ini mempunyai banyak warna dan bentuk yang punya kecenderungan berdosa. Kita benci dosa tetapi cintailah pendosa.
   Di sinilah kita diajak memurnikan cinta kita untuk mulai melayani lebih sungguh, mengasihi lebih sungguh, dan mengampuni lebih sungguh.
   Saudaraku, bawalah semua orang di sekitar kita mengalami belas kasih Bapa dengan hati penuh cinta.
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga. Amin.
*******************
Mrk. 2:13-17 ~ Sabtu
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!"
Kita semua sedikit atau banyak masih memiliki dosa atau kelemahan. Maka kita pun masih membutuhkan kerahiman Allah melalui Yesus. Datanglah pada Yesus sebab Ia telah menyediakan diri-Nya untuk membawa kita kepada kebenaran melalui rahmat pengampunan-Nya.
Saudaraku, agar Anda benar dihadapan-Nya, adakah kesediaan Anda datang dan mohon ampun kepada-Nya?
JLU.
DOA:
Ya Allah, teguhkanlah hatiku untuk menjalankan hidup ini dengan iman. Jangan biarkan kesulitan hidup dan masalah membuat aku jadi kurang percaya dan ragu. Ubahlah ketakutan dan kekhawatiranku jadi kekuatan agar hidupku dapat menjadi saksi kasihMu. Amin.
*******************
DIPANGGIL UNTUK DIUTUS
( Markus 2 : 13-17 )
Allah tidak memanggil orang yang memenuhi syarat, melainkan Ia memperlengkapi orang yang dipanggil
Fakta ini nyata ketika Yesus memanggil murid-murid yang pertama. Demikian pula ketika Ia memanggil Lewi atau Matius.
Siapakah Lewi? Ia adalah seorang pemungut cukai (13-14). Dalam konteks masa itu, pemungkut cukai dianggap setara dengan orang-orang yang kotor dan berdosa oleh masyarakat Yahudi
Pemungut cukai juga dianggap sebagai pengkhianat bangsa karena mereka keturunan Yahudi tetapi bekerja dan menjadi antek pemerintah Romawi untuk mengumpulkan pajak dari orang- orang Yahudi
Oleh karena itu, tidak heran jika para pemungut cukai dibenci dan dikucilkan oleh masyarakat Yahudi.
Apa Yesus tidak salah memanggil orang seperti ini? Tidak. Yesus pasti tahu siapa Lewi (14). Namun hal itu tidak membuat Yesus berpikir ulang untuk memanggil Lewi
Ia tetap berkata, "Ikutlah Aku!" (14). Bahkan ketika orang- orang Farisi menyindir sikap Yesus yang mau makan bersama dengan Lewi dan para pemungut cukai lainnya, Yesus menegaskan bahwa kedatangan-Nya justru untuk mencari orang berdosa (15-17)
Tuhan mau memilih dan memulihkan kehidupan Lewi. Memang sebelumnya ia adalah pemungut cukai yang dipandang hina dan dijauhi oleh orang sebangsanya
Setelah percaya Yesus, ia dipakai Tuhan luar biasa dan menjadi penulis Injil Matius
Kita mungkin punya masa lalu buruk yang membuat kita merasa tidak layak untuk mengikut Tuhan
Firman Tuhan hari ini mengingatkan, seburuk apapun masa lalu kita, sehina apapun orang memandang kita, ketika Tuhan memanggil kita menjadi pengikut-Nya, percayalah bahwa Ia menerima dan memulihkan kita.
*******************
SIRAMAN ROHANI                                                                                                           Sabtu, 18 Januari 2020                                                                                                                       RP Fredy Jehadin, SVD
Tema: Rangkulah Dan Dengarkanlah Sesama!                                                             
Markus 2: 13 – 17
Saudara-saudari... Pada suatu hari di bulan September 2014, saya bertemu dengan seorang mantan frater, namanya James. Ia bekerja bersama anak-anak muda, memperbaiki jalan raya menuju Paroki mereka. Pada sore harinya James datang bertemu saya dan menjelaskan kepada saya bahwa yang bekerja bersama dia adalah anak-anak muda yang kecanduan mariwana/narkoba, mantan perampok dan mantan narapida. James merangkul mereka dan mengajak mereka untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. James tingggal bersama mereka di ruang serbaguna milik paroki dan setiap malam ia mengajar mereka berdoa, bernyanyi dan menjelaskan kepada mereka apa arti dan tujuan hidup di dunia ini. Ia meminta saya untuk bertatap muka dengan mereka dan beri mereka penjelasan tentang pentingnya kehidupan rohani. Waktu kami bertatap muka, saya beri mereka kesempatan untuk membagi pengalaman hidup. Ada yang begitu polos menceriterakan masa lalunya, mengapa mereka terjun ke dunia mariwana atau jadi perampok. Alasan yang paling utama adalah karena tidak mengalami cinta dari orangtua dan merasa tidak diperhatikan. Mereka merindukan cinta dan kasihsayang tetapi tidak dialaminya. Untuk mencari konpensasinya, mereka lari ke mariwana atau merampok demi memperoleh sesuatu. Berkat bantuan dari James, mereka bertobat dan berusaha memperbaiki cara hidup dan membangun masa depan dengan baik.
Saudara-saudari... Hari ini kita mendengar Yesus Kristus memanggil Lewi, nama lainnya Mateus untuk mengikutiNya. Lewi adalah pemungut cukai. Ia dibenci oleh banyak orang. Ia dianggap pendosa oleh para pemimpin agama Yahudi. Tetapi Yesus Kristus datang memanggilnya. Yesus Kristus merangkul dan memanggilnya untuk menjadi muridNya. Ia kemudian menjadi Rasul dan menulis Injil Yesus Kristus. Yesus Kristus memanggil seseorang untuk menjadi muridnya bukan karena orang itu suci atau luar biasa. Ia memanggilnya karena ia mencintai orang itu dan percaya bahwa orang itu bisa menjalankan tugasnya. Yesus Kristus tidak memikirkan apa yang sudah dibuat oleh Lewi di masa lampau, yang dipikirkannya adalah masa sekarang dan masa depan. Yesus Kristus tahu bahwa masa sekarang dan masa depan dari pribadi yang dipanggilNya adalah urusanNya. Dia yang memanggil, Dia juga yang bertanggungjawab akan kehidupan orang itu. Kalau orangnya selalu bersama Yesus Kristus, pasti orangnya pun akan bekerja dengan baik.
Marilah saudara-saudari...Ikutilah gaya pendekatan Yesus Kristus terhadap Lewi pada hari ini. Rangkulah dan dengarkanlah sesama, sadarkanlah mereka bahwa mereka bisa menjadi manusia produktip.
Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan, bantulah kami, berilah kami kesadaran untuk berempati, merangkul, mendengarkan, dan mencari jalan untuk membantu sesame kami, secara khusus kaum pinggiran, agar mereka boleh menjadi manusia produktip dan percaya akan kemampuan diri mereka.  Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin
*******************
RENUNGAN HARIAN PEKAN I. SABTU, 18 JANUARI 2020.
BACAAN: ISam.9:1-4.17-19;10:1a. Mrk.2:13-17.
OLEH : RD. JOHN KOTA SANDO
Tak sedikit orang menghabiskan  banyak uang di tempat-tempat perawatan kecantikan untuk membuat wajah atau tubuhnya tetap memiliki daya tarik. Memang hal tersebut diperlukan juga. Tetapi belum tentu daya tarik fisik yang berasal dari luar itu didukung juga oleh daya tarik batin yang berasal dari dalam. Apalah artinya orang memiliki daya tarik  fisik yang mengagumkan, tetapi hatinya penuh dengan kejahatan.
Bagi yang mengagumi Bunda Teresa dari Calcutta akan mengatakan "She is a beautiful old woman" (Seorang wanita tua yang cantik). Ungkapan ini lebih mengarah kepada gambaran hatinya, bukan fisiknya. Secara fisik memang ia tidak menarik karena usianya yang sudah renta. Tetapi siapa saja yang memandang wajahnya akan merasa kagum; orang menemukan rasa damai, kesejukan, dan ada pancaran cahaya cinta yang keluar dari matanya yang indah itu. Mengapa demikian? Karena ia memiliki "inner beauty" (Kecantikan dari dalam). Kalau setiap orang memiliki "inner beauty" itu, maka walaupun secara fisik ia tidak menarik, tetapi ia akan tetap nampak cantik dan rupawan.
Tuhan lebih berkenan pada orang yang hatinya baik dan bijaksana daripada orang yang fisiknya cantik dan menawan. Kepada Nabi Yesaya, Allah berkata tentang bangsa Israel: "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, tetapi hatinya jauh daripadaKu" (Yes.29:13). Pengkhianatan dapat terjadi ketika ada perbedaan antara bahasa bibir dan bahasa hati. Nilai kebenaran dan keadilan terinjak-injak kalau tidak ada persesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan.
Bacaan pertama dari Kitab Samuel menggambarkan kepada kita bahwa hanya seorang yang memiliki hati yang baik dan bijaksana yang dapat menjadi pemimpin bagi banyak orang. Saul diangkat menjadi pemimpin bagi bangsa Israel, karena Tuhan tahu hatinya. Secara kebetulan ia dilukiskan sebagai seorang pemuda yang elok rupanya, bahkan tak tersaingi keelokannya di seluruh Israel (ISam.9:2), tetapi Tuhan lebih tertarik pada keelokan hatinya.
Bacaan Injil (Mrk.2:13-17) menampilkan cerita tentang Lewi yang dipanggil untuk mengikuti Yesus. Di mata masyarakat ia dianggap sebagai orang yang berdosa karena sebagai pemungut cukai ia sering melakulan pemerasan dan pungutan liar. Tetapi Yesus lebih melihat hatinya, bukan dosanya. Dengan ini Yesus ingin mengatakan kepada kita, bahwa ketika kebaikan itu ada pada diri seseorang, maka kebaikan itu sendiri akan merubah hidup dan perilakunya, sekalipun ia telah banyak berbuat dosa.
Marilah kita selalu berusaha untuk memperbaiki keadaan hati kita, sehingga kebaikan dan cinta selalu ada di dalamnya. Semoga dari hati kita yang penuh kebaikan dan cinta itu, kita mampu memancarkan cahaya kebahagiaan, kegembiraan, kesejukan dan kedamaian kepada sesama dan dunia sekitar kita. Janganlah pernah berhenti berbuat baik. St. Theresia dari Yesus mengatakan: "Makin besar kebajikan yang kita buat, semakin gemerlap permata hati kita".
A M I N.
*******************
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan biasa I, 18 Januari 2020
JURUS MENGUBAH SI PENDOSA
Tema renungan kita pada hari ini ialah: Jurus Mengubah Si Pendosa. Keberpihakan Yesus kepada orang sakit, lumpuh, miskin, kerasukan roh jahat sama kuat dengan belas kasih-Nya kepada orang-orang berdosa. Para pendosa adalah mereka yang sedang sakit secara rohani. Pendosa publik seperti pencuri, pemerkosa, prostitusi, dan pemungut bea, mengalami sakit yang parah karena dikucilkan oleh masyarakat. Mereka sama dengan sampah.
Pendosa publik sebenarnya ialah mereka yang berdosa di tengah masyarakat bahkan keluarganya sendiri secara terang-terangan. Mereka dikontrol sebuah sistem yang berlaku. Pria atau wanita prostitusi misalnya, mereka dikontrol oleh beban hidup dan sistem kehidupan masyarakat. Injil hari ini memperkenalkan kita seorang pendosa publik, yaitu Lewi anak Alfeus, si pemungut bea rakyat karena ia adalah pelayan bangsa penjajah, Romawi. 
Tentu saja ia dianggap sangat berdosa karena dalam memungut pajak ia banyak berbuat curang soal pungutan uang dan barang. Masyarakat sangat membencinya, tetapi ia tetap berbuat dosa karena ada hukum yang melindunginya. Lewi ini dikenal dalam lingkaran kedua belas rasul dengan nama Matius. Penginjil Matius menyebutnya sebagai si pemungut cukai. Dosa publik sangat menyakitkan masyarakat dan pendosa sendiri tidak bisa menghindari itu.
Oleh karena itu Yesus harus turun tangan. Jurus yang Ia pakai ialah datang bertemu langsung, memanggil dia dengan namanya, dan tidak sekedar mengajak tetapi memerintahkan untuk menghentikan perbuatannya itu. Ini mengandung arti, dosa yang tidak hanya mencelakakan diri sendiri tetapi sangat merugikan orang banyak dan menjadi dosa serius, harus dihentikan. Dosa besar yang serius jangan dibiarkan berkembang dan menyebar. Kalau dibiarkan, itu namanya berkolaborasi dengan penjahat atau bekerja sama dengan setan. 
Israel sebagai bangsa tidak dibiarkan terus berkeras kepala dan berdosa. Tuhan Allah menghentikan ini dengan menjadikan Saul sebagai raja atas mereka. Satu sistem baru diubah demi kebaikan dan sistem lama harus ditinggalkan. Yesus mengubah pribadi pendosa seperti Lewi, demikian juga banyak orang lain termasuk Paulus, karena mereka ini berpotensi dalam kejahatan yang besar dan merugikan banyak orang. Mereka harus dipakai secara positif untuk sistem baru dalam beriman yang Yesus jalankan. 
Melalui pembaptisan, Yesus Kristus membuat kita menjadi bagian dari sistem baru yang Ia bangun. Dosa-dosa yang kita perbuat setelah pembaptisan beraneka dan banyak, tetapi Tuhan Yesus punya jurus untuk mengubah hidup kita. Gereja menjalankan tugas ini dengan menjadi sarana bagi perubahan diri umatnya.
  Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, bebaskanlah kami dari kebiasaan-kebiasaan buruk dan negatif yang sering menjerumuskan kami ke dalam dosa. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...

Comments