KAMIS, 23 JANUARI 2020* Hari Biasa, Pekan Biasa II Bacaan Injil Mrk 3:7-12

Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan biasa ke-2, 23 Januari 2020

GELORA IRI HATI

Renungan kita pada hari ini bertema: Gelora Iri Hati. Di dalam ajaran iman dan moral Kristiani, iri hati termasuk di dalam tujuh dosa pokok. Iri hati disejajarkan dengan sombong dan marah. Dikatakan sebagai dosa pokok karena dari mereka, datang dosa-dosa lain. Mereka seperti pohon yang punya cabang, ranting dan daun sebagai dosa-dosa turunan.

Iri hati adalah sikap negatif dari hati manusia bersama dengan pikiran dan kehendak, yang dimulai dari penilaian negatif terhadap diri sendiri. Keadaan berkekurangan ini diperkuat dengan rasa sakit dan marah karena sesama yang lain dalam keadaan lebih baik dan positif dari pada dirinya. Inti iri hati ialah kekurangan pada diri sendiri. 

Kekurangan membuat orang menjadi sakit dan marah. Itu ditujukan kepada orang-orang di sekitar yang memiliki dan berbuat lebih baik dari padanya. Jika orang-orang di sekitar tampaknya menunjukkan kelebihan, kemampuan, atau berkualitas, iri hati dari pihak yang punya kekurangan menjadi lebih bergelora. Ia bisa bersikap berlebihan seperti malu, takut, jengkel, dendam, dan bahkan niat jahat untuk pembunuhan. 

Hari ini bacaan-bacaan kita menampilkan dua contoh iri hati yang bergelora ini. Yang pertama ialah iri hati raja Saul terhadap raja muda Daud, yang tampil sempurna untuk mengalahkan Goliat. Daud dikarunia Roh Tuhan, dan Saul ditolak oleh Tuhan . Namun yang lebih menggelorakan iri hatinya ialah berbagai pujian dan dukungan semua orang kepada Daud. Semua itu jelas-jelas merendahkan dan mempermalukan sang raja. Maka Daud dicari untuk dibunuh.

Yang kedua ialah iri hati roh-roh jahat yang merasuki orang-orang. Mereka iri hati karena Yesus lebih kuat daripada mereka. Tapi mereka tidak marah dan bertindak keras atau brutal. Mereka ungkapkan itu dengan merasa takut, malu, dan gemetar. Karena sebagai roh mereka tahu dengan sangat jelas Roh Kudus yang ada di dalam Yesus Kristus. Yesus sebenarnya ingin supaya orang-orang jangan terlalu cepat mengetahui identitas-Nya karena waktunya belum pas. Tetapi para roh jahat itu sangat bergelora dalam hatinya, yaitu mereka mau mengganggu Yesus dengan melanggar larangan itu. 

Dalam keadaan malu dan takut, orang masih bertindak iri hati, yaitu melawan secara tersembunyi atau di belakang layar. Mereka bisa tampak sopan dan beradab, tetapi gelora iri hati itu membuat mereka terbakar setiap waktu untuk melawan. Kita sebagai manusia bisa saja terang-terangan iri hati seperti  Saul, atau bergaya malu dan takut tetapi sakit hati seperti roh-roh jahat. Hendaklah kita meminta pengampunan Tuhan karena telah bersikap iri hati.

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami dengan kuasa Roh-Mu yang menerangi dan mengajarkan kami, supaya kami dapat melawan iri hati kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa...


*KAMIS, 23 JANUARI 2020*
Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa II

Bacaan Injil
Mrk 3:7-12

Roh-roh jahat berteriak, "Engkaulah Anak Allah." 
Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa,
Yesus menyingkir ke Danau Galilea dengan murid-murid-Nya,
dan banyak orang dari Galilea mengikuti- Dia.
Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea,
dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon
datanglah banyak orang kepada-Nya,
sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
Karena orang banyak itu,
Yesus menyuruh murid-murid-Nya
menyediakan sebuah perahu bagi-Nya
jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka.
Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang,
sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak
ingin dijamah oleh-Nya.
Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus,
mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak,
"Engkaulah Anak Allah!"
Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka
memberitahukan siapa Dia.

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
*SIRAMAN ROHANI*                                                                                                                Kamis, 23 Januari 2020                                                                                                            RP Fredy Jehadin, SVD

*Tema:  Bersabarlah Dan Tekunlah Dalam Menjalankan Karya Amal!*
                                            Markus 3: 7 – 12

Saudara-saudari... Pada suatu sore, seorang ibu datang menceriterakan pengalaman suka-dukanya kepada saya. Katanya: “Pater, saya harus bagaimana? Setiap kali saya melakukan perbuatan amal -  pergi mengunjungi orang sakit; memberi sedikit bantuan kepada orang yang tidak punya makan dan pakaian -  ada beberapa ibu yang selalu mencibirkan bibirnya dan berkata: “Lihat, ia mau menarik perhatian orang!’  padahal saya sama sekali tidak punya satu intensi buruk dalam melayani mereka. Kadang saya merasa jengkel dengan ibu-ibu itu. Menurut Pater, apakah saya harus stop melayani atau tetap melayani? ”

Saya diam sejenak merenungkan situasi hidup sang ibu ini. Di pihak lain ia sangat rindu mau membantu sesama, tetapi di pihak lain, beberapa ibu mencibirkan bibir dan menganggap pelayanannya sekedar menarik perhatian orang lain.
Sebagai jawaban, saya meminta dia untuk merenungkan apa yang dikatakan Yesus Kristus sendiri. Saya bertanya padanya: “Bagaimana pikiran ibu sewaktu Yesus katakan: ‘Barangsiapa yang melayani orang yang paling sederhana ini, ia melayani Aku?’  Dengan spontan ia katakan: “Justru itu yang selalu ada dalam pikiran dan hatiku. Saya sangat merasakan bahwa Yesus menangis dalam diri orang miskin. Tetapi komentar negatip dari beberapa ibu itu sungguh mengganggu pikiran dan perasaan saya! Kemudian saya menantang dia:  “Mana yang lebih baik dan sangat bermanfaat dalam hidup: Melayani orang yang sangat membutuhkan bantuan kita atau tidak melayani hanya karena merasa terganggu dengan komentar orang?”  Ibu menjawab: “Melayani orang lain!” Kalau menurut ibu itu pikiran yang baik: apa rencana ibu mulai saat ini dan selanjutnya? Dengan polos ia katakana: “Mulai sekarang saya tidak mau peduli dengan komentar orang. Yang saya mau buat adalah layani yang miskin.”

Saudara-saudari... Apa yang dialami oleh ibu dalam ceritera tadi sesungguhnya selalu hidup bersama manusia dari zaman ke zaman.

Raja Saul, dalam bacaan pertama hari ini, merasa sangat cemburu kepada Daud karena keberhasilannya, dan berencana mau membunuhnya. Alkitab katakan: “roh jahat berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan” (1 Samuel 18:10). Karena roh jahat itulah, Saul selalu berkeinginan untuk menghilangkan atau membunuh Daud, yang sudah berhasil membantunya. Barangsiapa yang dikuasai roh jahat, ia selalu mau melawan kehendak Tuhan lewat perbuatan baik dari mereka yang selalu setia pada perintah Tuhan.

Saudara-saudari... Hari ini, kita dengar bahwa Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepadaNya, hendak menjamah Dia. Ia mengusir roh jahat. Injil katakan: “Bilamana roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapanNya.”
Sebagai pengikut Kristus, kita harus rajin-rajin berdoa agar kita selalu tekun dalam iman. Kita berdoa untuk mereka yang sakit. Kita teruskan karya keselamatan Yesus Kristus, lewat melayani orang sakit, berdoa mohon kesembuhan orang sakit dan mengusir setan dari mereka yang dirasuki roh jahat. Kalau kita sudah dikarunia Tuhan kekuatan untuk menyembuhkan sesama silahkan meneruskan karunia itu. Tuhan memberi kita karunia itu secara gratis, karena itu, berikanlah karunia itu juga secara gratis.
Kalau ada yang mencibirkan bibir karena Tuhan bekerja dalam diri kita dan mereka yang kita layani alami kesembuhan, terimalah cibiran itu dengan sikap positip. Bukan kepada kita cibiran itu ditujukan, tetapi kepada Dia yang bekerja dalam diri kita. Karena bukan kita yang menyembuhkan orang yang kita bantu, tetapi Tuhan yang ada dalam diri kitalah yang menyembuhkannya. Karena itu. bersabarlah dan tekunlah dalam menjalankan karya amal. Tuhan, yang bekerja dalam diri kita, akan selalu menguatkan kita. 

Kita berdoa, semoga Tuhan selalu beri kita kesabaran dan ketekunan agar kita tetap setia menjalankan tugas pelayanannya dengan penuh tanggungjawab.

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

*Selamat pagi saudara*🟨🟩

Hari ini Kamis, 23 Januari 2020.
Hari Kamis Pekan Biasa II
Doa Persatuan Umat Kristiani Hari Keenam.

*Mari Berdoa*🟨🟩
Tuhan curahkanlah Roh Kudus-Mu kepadaku agar aku memahami Sabda-Mu hari ini, bahwa: Yesus Kristus adalah pengantara antara Allah dan manusia. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

*Bacaan Kitab Suci*📖
1. 1Sam. 18:6-9; 19:1-7
2. Mrk. 3:7-12
(Mohon teks Kitab Suci dibaca terlebih dahulu)

*Memahami Injil*🟨🟩
🟨Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepadaNya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
*(Pewartaan Yesus yang penuh kuasa. Hal ini terjadi oleh karena, Ia selalu menjalankan kehendak Bapa dan selalu di sertai kuasa Roh Kudus.*
*Persatuan Bapa, Putra dan Roh Kudus yang berkarya inilah yang menyebabkan Yesus mengajar berbeda guru-guru yang lain; sehingga banyak orang dari berbagai daerah mengikuti Dia.)*

🟨Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. *(Begitu banyaknya orang dari berbagai daerah yang mengikuti Yesus, menyebabkan Dia meminta di sediakan perahu agar diri-Nya tidak terimpit orang banyak.)*

🟨Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepadaNya hendak menjamah-Nya. *(Selain pengajaran Yesus yang luar biasa, banyak orang yang di sembuhkan dari penyakit, sehingga banyak orang ingin menjamah Dia.)*

🟨Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia. *(Bahkan pada saat ada roh-roh jahat yang melihat Yesus, mereka takluk kepada Yesus.)*

*Merenungkan*🟨🟩
🟩Pada saat kita mengakhiri doa, kita sering mengucapkan: Demi Yesus Tuhan dan pengantara kami. Kita tidak pernah mengatakan demi Roh Kudus pengantara kami. Disini kita bisa melihat bahwa Yesus adalah pengantara antara Allah dan manusia, bagi kita.

🟩Dari teks Injil hari ini kita bisa melihat peran Yesus sebagai pengantara. Satu sisi Yesus selalu berelasi baik dengan Bapa dan Roh Kudus. Di sisi lain Dia berelasi baik dengan manusia lewat mengajar, menyembuhkan penyakit dan mengusir roh jahat dari manusia. Dan Yesus menjadi pengantara pendamaian antara Allah dan manusia akan mencapai puncaknya pada saat Yesus wafat di kayu salib.

🟩Pada bacaan pertama hari ini, gambaran pribadi Yesus sebagai pengantara perdamaian di perankan oleh Yonatan. Dia  sebagai pengantara perdamaian antara Daud dan Saul. Sedang Yesus sebagai pengantara perdamaian antara manusia dan Allah. (Silakan baca kembali bacaan pertama)

🟩Bagaimana dengan saya? Apakah di dalam hidup, saya sering  menjadi agen perdamaian? Apakah hidupku damai dengan Tuhan dan sesama?

*Doa Permohonan*🟨🟩
🟩Tuhan Yesus, untuk bisa berdamai dengan Engkau, terlebih dahulu harus bisa berdamai dengan diri sendiri dan sesama. Anugerahkanlah damai di hatiku Tuhan, dengan menyembuhkan hawa nafsuku dan Engkau taklukkan kuasa jahat di dalam diriku. Kami mohon....

*Hening*🟨🟩
( Silakan hening barang 15 menit, untuk mengendapkan Sabda Tuhan, bisa sambil menyebut-nyebut nama: Yesus)

*Doa Penutup*🟨🟩
Yesus, tubuh dan darah-Mu yang Engkau kurbankan di atas kayu salib, merupakan kurban pendamaian antara Allah dan manusia. Bungkus kami dengan tubuh dan darah-Mu Yesus agar kami selamat. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Tuhan sertamu – dan sertamu juga.

Semoga Allah yang Mahakuasa senantiasa memberkati Anda, keluarga, komunitas, aktivitas Anda hari ini.

*Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin*

🟩🟨🙏🏼✝📖🟨🟩
🐛🐛🐛🔜🦋🦋🦋

*Teriring doa dari Karmel*

*Bacaan Liturgi 23 Januari 2020*
*Hari Biasa, Pekan Biasa II*

*Bacaan Pertama*
*1Sam 18:6-9;19:1-7*
Saul berikhtiar membunuh Daud.
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Sesudah Daud mengalahkan Goliat, orang Filistin itu,
pasukan-pasukan Israel pulang.
Maka di segala kota Israel, keluarlah wanita-wanita menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing;
dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi
berbalas-balasan, katanya:
"Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."
Maka bangkitlah amarah Saul dengan amat sangat!
Perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya,
"Kepada Daud mereka perhitungkan berlaksa-laksa,
tetapi kepadaku diperhitungkan beribu-ribu;
akhir-akhirnya jabatan raja itu pun akan jatuh kepadanya."
Sejak hari itu Saul selalu menaruh dendam kepada Daud.
Maka Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya,
dan kepada semua pegawainya,
bahwa Daud harus dibunuh.
Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud,
sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud,
"Ayahku Saul berikhtiar membunuhmu.
Oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan
dan bersembunyilah di sana.
Aku akan keluar dan mendampingi ayahku di padang tempatmu itu.
Aku akan berbicara dengan ayahku perihalmudan aku akan melihat bagaimana keadaannya,
lalu memberitahukannya kepadamu."
Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud
kepada Saul, ayahnya;
katanya, "Janganlah raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya,
sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu;
Bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu!
Daud telah mempertaruhkan nyawanya
dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan karena dia, Tuhan telah memberikan kemenangan besar
kepada seluruh Israel.
Tatkala melihatnya, engkau bersukacita karenanya.
Mengapa engkau hendak berbuat dosa
terhadap orang yang tidak bersalah
dengan membunuh Daud tanpa alasan?"
Saul mendengarkan perkataan Yonatan, lalu bersumpah,
"Demi Tuhan yang hidup, ia tidak akan dibunuh."
Lalu Yonatan memanggil Daud,
dan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu.
Yonatan membawa Daud kepada Saul
dan ia bekerja padanya seperti semula.

Demikianlah sabda Tuhan!

*Bacaan Injil*
*Mrk 3:7-12*
Roh-roh jahat berteriak, "Engkaulah Anak Allah." 
Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa,
Yesus menyingkir ke Danau Galilea dengan murid-murid-Nya,
dan banyak orang dari Galilea mengikuti- Dia.Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon
datanglah banyak orang kepada-Nya,
sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
Karena orang banyak itu, Yesus menyuruh murid-murid-Nya
menyediakan sebuah perahu bagi-Nya
jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka.
Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang,
sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak
ingin dijamah oleh-Nya.
Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus,
mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak,
"Engkaulah Anak Allah!"
Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka
memberitahukan siapa Dia.

Demikianlah Injil Tuhan!

*RENUNGAN SINGKAT:*
*"ROH ROH JAHAT TAKUT DAN TERSUNGKUR DIHADAPAN YESUS."*

Yesus punya kuasa yang luar biasa. Dialah Allah dan Tuhan. Dalam Injil kita dengar dan baca bagaimana roh roh jahat semuanya takut akan Dia dan begitu melihat Dia tersungkur di hadapan Nya sambil berteriak, "Engkaulah Anak Allah!". Teriakan roh roh jahat itu adalah satu bentuk pengakuan kuasa Yesus yang mengalahkan semuanya, segala kuasa jahat. Yesus berkuasa menyembuhkan orang sakit dan mengusir Roh Jahat.
Dalam hidup kita ada banyak 'roh roh jahat' yang sering mempengaruhi kita dan akhirnya membuat kita jatuh dalam dosa. Salah satunya adalah 'roh jahat' yang bernama iri hati dan dendam, seperti yang dimiliki oleh Saul seperti kita baca dan dengar dalam bacaan pertama. Dendam dan iri hati membuat Saul jatuh dalam dosa rencana mau menghabisi Daud sebelum akhirnya dia disadarkan oleh Yonathan.
Untuk menyembuhkan  kita dan mengusir 'roh roh jahat' seperti itu kita diundang untuk membiarkan Yesus untuk masuk ke dalam hidup kita, kita diundang untuk datang pada Yesus. Kita diajak untuk terbuka pada Tuhan agar Tuhan mengusir semua 'roh roh jahat' dalam diri kita. Biarkanlah Roh Allah yang berkuasa dan mensetir hidup kita agar hanya perbuatan baik dan belas kasih yang mengalir dari diri kita, dan bukan sebaliknya. Semoga.
Roh Kudus menguatkan dan memampukan kita. Dalam Nama Tuhan Yesus. Amin.

*DOA:*
Tuhan Yesus terima kasih atas segala karuniaMu dan penyertaanMu. Ampunilah dosa dan salah kami. Bantulah kami agar semakin terbuka dan membiarkan roh Allah bekerja dalam diri kami, agar semua roh roh jahat diusir oleh kuasaMu. Amin.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua (Dan Keluarga) dan seluruh hari kita
✝✝✝🙏🙏🙏🛐🛐🛐

*Salam dalam Kasih Tuhan Yesus,*
*RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.*

Mrk. 3:7-12 ~ Kamis
KUALITAS IMAN dan KESEJATIAN kita sebagai murid Kristus dan pengikut-Nya nampak dari SIKAP kita yang TAHAN UJI untuk TAAT dan SETIA, siap BERKORBAN dan MENDERITA sebagai KONSEKUENSINYA. PROSES ini HARUS dialami dan dijalani tahap demi tahap, tidak ada yang instant atau jalan pintas atau langsung matang dan dewasa. Semuanya sebagai orang beriman dan murid Kristus  HARUS BERPROSES.
Saudaraku, sebagai orang beriman dan murid-Nya yang SEJATI, apakah Anda tetap mau dan berani BERPROSES?
JLU.

********************

*Kamis, 23 Januari 2020*
*Pekan Biasa II*
¤ 1Sam. 18:6-9, 19:1-7
¤ Mzm. 56:2-3,9-10a,10b-11,12-13
¤ Mrk. 3:7-12
*"Imitatio Christi"*
~ _Mengikuti jejak Kristus_ ~
   Inilah _semangat_ yang lahir karena iman.
   Mengacu pada bacaan Injil hari ini, banyak orang ingin _mendengarkan_ ucapan, _merasakan_ karya Yesus yang menyembuhkan dan _mengikutiNya._
   Adapun _makna semangat_ tiga sikap ini, antara lain:
1. *MendengarkanNya*
   Mereka mendengarkan kabar berita tentang hidup dan karya Yesus; yang sakit disembuhkan, yang kerasukan roh jahat dipulihkan dengan kuasa dan wibawaNya.
   Di sinilah kita diharapkan memiliki hasrat kuat dan sikap terbuka untuk mendengarkanNya lewat sabda ilahi dalam misa dan sakramentali Gereja serta ajaran Gereja dari Magisterium dan para gembala kita.
2. *MendatangiNya*
   Mereka mendatangi Yesus untuk mengenali dan mengalami serta merasakan apa yang didengarnya.
   Di sinilah kita diajak selalu datang padaNya dengan doa pribadi, devosi, adorasi dan olah rohani, supaya kita semakin mengenali dan mengalami Tuhan secara pribadi.
3. *MengikutiNya*
   Setelah _mendengarkanNya_ dan _mendatangiNya,_ kita diajak untuk _mengikutiNya_ dengan karya-karya baik kita.
   Di sinilah kita diajak mengikuti jalan kasih yang dilewatiNya.
   Saudaraku, proses _mendengarkan,_ _mendatangi,_ _mengikutiNya_ secara berkesinambungan ~ berkelanjutan ini artinya tindakan terus-menerus. Marilah kita senantiasa berupaya untuk hidup menyerupaiNya dengan segala konsekuensi yang ada.
   Salam Kasih dan Damai Sejahtera Kristus bersama Bunda Maria selalu menyertai kita sekeluarga yang brani terus menerus hidup menyerupaiNya. Amin.

*DOA:*
Ya Bapa, mampukanlah aku untuk senantiasa mencari-Mu di tengah kesibukan dan rutinitas hidupku. Aku hendak mengandalkan-Mu selalu dalam perjuangan hidupku untuk menjadi orang baik dan berguna. Amin.

Comments